Mohon tunggu...
Guntur Saragih
Guntur Saragih Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang bermimpi menjadi Guru, bukan sekedar Dosen atau Trainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Empati untuk Bang Haji Rhoma Irama

27 Maret 2017   14:03 Diperbarui: 28 Maret 2017   02:47 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empati merupakan domain rasa. Rasa jika aku menjadi atau berada dalam posisi dia. Dalam kasus ini wujud empati adalah jika aku menjadi Rhoma Irama. Empati harus dilatih, karenajika tidak rasa itu bisa mati. Mungkin kita kecewa dengan  seseorang, tetapi dengan upaya menempatkan diri sebagai orang tersebut dapat melatih kepekaan. Lemahnya empati, karena kita seringkali menempatkandiri sebagai hakim. Hakim yang memutuskan  tentang apa yang terjadi dalam setiap kasus. Hakim  yang berposisi sebagai ahli dan  independen.

Pada akhirnya, kita bukanlah  hakim. Hidup bukanlah  pembuktian idealitas, hidup adalah perjalanan realitas. Hidup bukanlah pencapaianmaksimum goals, tetapi lebih kepada penerimaan apa yang telah diberikan. Rhoma Irama meru[akan contoh kecil tentang bahasa rasa, karenanya pakailah pikiran rasa, bukan pikiran rasio semata.

Khusus untuk kasus narkoba. Seyogianya, narkoba menjadi musuh bersama, sehingga orang yang menjadi korban narkoba haruslah ditemani, bukan dimusuhi. Tak perlu ada pemberian  stigm  kepada artis atau siapapun, karena narkoba  dapat disalahgunakan  oleh siapa saja, hakim, dosen, polisi, politisi. Ridho hanyalah  korban, begitu juga dengan Rhoma Irama. Serendah-rendahnya peran kita dengan tidak membebani Ridho dan Bang Haji. Kita tunggu lagu-lagu bang haji berikutnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun