Tema Debat III tentang kependudukan dan peningkatan kualitas masyarakat Jakarta. Dengan isu-isu kependudukan, perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, anti narkoba, dan kebijakan kepada penyandang disabilitas. Tema dialog ini akan menjadi ajang bagaimana visi misi para pasangan calon menjelaskan upaya mencapai hal-hal diatas. Berdasarkan tema di atas, maka penekanan ada pada penjelasan visi misi dalam hal membangun masyarakat Jakarta.
Tema debat ketiga berbeda dengan debat pertama dan kedua. Jika debat pertama mengusung tema pembangunan sosial dan ekonomi Jakarta, debat kedua tentang birokrasi, maka debat ketiga menjadikan  masyarakat menjadi sebagai tema. Tema debat III merupakan esensi utama dari harapan setiap warga DKI. Selama ini kita selalu diberikan fakta bahwa gubernur yang menjalankan pemerintahannya adalah gubernur yang sibuk dengan investor agar pertumbuhan ekonomi semakin besar, atau sibuk dengan internal kepemerintahan, agar mampu mendanai APBD nya.
Agus Calon Gubernur Penguasa Wilayah Jakarta
Berdasarkan dokumenvisi misi dan program Calon Gubernur Agus, terlihat bahwa cara pandang ia tentang jabatan gubernur adalah cara pandang penguasa wilayah. Dalam Visinya, yang menjadi fokus adalah mengembangkan  Jakarta sebagai wilayah yang akan ia pimpin. Hal yang sama dengan misi. Seluruh pernyataannya bukan untuk mewujudkan masyarakat Jakarta, tetapi lebih pada kota Jakarta. Oleh karena itu, tidak heran seluruh butir misi tidak mencantumkan manusia atau masyarakat Jakarta. Hal ini semakin diperkuat dalam deskripsi program. Pasangan ini melihat masalah ada dalam kota Jakarta, bukan masyarakat atau penduduk Jakarta. Oleh karena itu, tepatlah Penulis menyebutkan calon Gubernur ini adalah calon penguasa wilayah Jakarta.
Ahok Calon Gubernur Global
Istilah di atas Penuli ungkapkan berdasarkan pernyataan Visi dan Misi Ahok. Â Dalam visinya Ahok tidak menjadikan masyarakatnya sebagai subjek, melainkan kota Jakarta yang justru menjadi objek.Dalam pernyataan visi, secara tersirat Ahok ingin membuat Jakarta sebagai tontonan dunia, dengan menggunakan istilah etalase. Jika ada upaya pembangunan manusia hal itu lebih ditujukan agar Jakarta dapat menjadi sesuatu yang dianggap di dunia global.
Cara berpikir global Ahok tercermin dalam beberapa butir misi. Dalam poin kedua menjadikan Jakarta dengan kota dengan Indeks kebahagiaan kota salah satu yang tertinggi diantara kota-kota di dunia. Cara berpikir global semakin diperkuat dengan  butir yang ketiga, yaitu menciptakan daya sumber manusia yang tangguh, lahir dan batin, kompeten, dan berdaya saing global dengan indeks Pembangunan Manusia yang setara dengan kota-kota maju di dunia.
Anies Calon Gubernurnya yang Sangat Masyarakat
Hal yang berbeda dengan Anies, ia lebih banyak menekankan pada manusia Jakarta, bukan pada aspek lain seperti kedua calon gubernur sebelumnya. Dalam deskripsi visi disebutkan menjadikan Jakarta kota maju dan beradab dengan seluruh warga merasakan  keadilan dan kesejahteraan. Pernyataan ini merupakan satu-satunya dari ketiga calon yang menempatkan kata masyarakat dalam redaksi visi. Jika Agus berbicara visi tentang kota, Ahok berbicara soal citra, meskipun ada visi tentang masyarakat, tetapi lebih pada aspek instrumen pengukuran Human development Indeks, sehingga bukan langsung pada masyarakat.
Dalam aspek Misi, hanya Anies yang berbicara tentang manusia dengan redaksi sebagai berikut. Membangun manusia Jakarta menjadi warga yang berdaya dengan menghadirkan kepemimpinan HUMANIS serta MENGAYOMI,  penggerak birokrasi yang  efektif,  menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga bahan pokok,  membangun sektor
Kesehatan, pendidikan, kebudayaan serta menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Elaborasi saat Debat
Meskipun redaksional visi dan misi telah diurai, namun kita masih menunggu bagaimana konsepsi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut dan dapat dikritisi oleh pasangan lain melalui debat III Pilkada DKI. Walaupun demikian, Penulis yakin, model debat I dan II tepat terjadi. Agus fokus pada program, Ahok pada klaim angka-angka dan Anies tetap fokus pada hal-hal humanis.
Perdebatan malam nanti akan menjadi alat ukur, apakah pasangan mampu meyakinkan pemirsa tentang pembangunan penduduk Jakarta. Debat III malam nanti merupakan esensi dari seluruh  debat, karena debat ini yang secara khusus membicarakan penduduk Jakarta. Melalui debat III, kita dapat melihat mana yang menjadi calon Gubernur wilayah DKI, Calon Gubernur Global dan Yang Paling mencerminkan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H