Mohon tunggu...
Guntur Saragih
Guntur Saragih Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang bermimpi menjadi Guru, bukan sekedar Dosen atau Trainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inspirasi Film Moana

21 Desember 2016   12:24 Diperbarui: 21 Desember 2016   12:37 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moana berbeda dengan kisah putri Disney sebelumnya, Ia berlatarbelakang orang yang bahagia, memiliki orangtua yang menyayangi, sebagai manusia ia lengkap. Ia berjuang bukan untuk mengobati masalah dirinya, melainkan berkontribusi untuk orang banyak. Moana menjelaskan dalam hidup, seseorang mengorbankan  waktu dan tenaga bukan semata-mata untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang banyak.

Tidak seperti banyak kisah Disney, yang memiliki suasana kebatinan terluka. Cinderella kehilangan ibu dan bapaknya, begitu juga putri salju, putri Tiana (princess Frog)  yang  sedih dengan kebangkrutan orang tuanya, Putri Bella (Beauty and the beast) yang dipaksa  menikah oleh orang yang ia tidak suka, atau Pocahontas yang diserang penjajah Eropa. Moana tidak diserang pihak manapun, Moana ingin mengatasi kesulitan yang sumbernya bukan dari musuh, tetapi tetap mengikuti hukum alam. 

Oleh karena itu, Moana tidak memperlakukan Maui biang kerok yang menyebabkan Te Fiti marah sebagai musuh, justru ia mengajaknya untuk menyelesaikan masalah secara bersama, walaupun dengan jeweran kecil untuk menunjukkan kesalahan Maoi. Saat Moana memperlakukan dengan penuh cinta kasih kepada Te Ka (Larva) yang menjadi sosok penghalang upaya Moana menjalankan misi. Hidup bukan soal hitam putih, ksatria atau bandit, tetapi hidup soal kebersamaan di alam. Integrasi antara manusia dengan alam.  

Saat Moana pulang ke rumah, ia disambut sebagai keluarga, bukan sebagai pahlawan layaknya film disney. Bukan karena pencapaian atas perjuangan, tetapi rasa syukur karena dapat berjumpa lagi. Wujud menempatkan perjuangan bukan sebagai prestasi, melainkan sebagai sebuah kewajiban sesama  manusia. Karena dalam Moana tidak ada musuh, yang ada hanyalah persinggungan dari cara pandang dalam hidup bersama.  

Moana tidak menjalankan sesuatu karena obsesi, ingin menaklukkan atau ingin membuktikan sesuatu. Walaupun ia melanggar aturan ayahnya untuk tidak berlayar melewati karang, ia kembali dan menghormati apa yang ayahnya telah tetapkan. Pada akhirnya, Ia melanggar perintah ayahnya, karena ada nilai-nilai lain yang lebih prioritas. 

Pelajaran penting, aturan dilanggar bukan karena adanya kepentingan, melainkan karenaada nilai-nilai yang lebih tinggi. Niatan ini berbeda dengan putri-putri Disney lain yang lebih menonjolkan sisi romantisme. Elsa dan Anna membela kehidupan kakak dan adik, Tiana eksistensi kehidupan ekonomi keluarga, Bella dan Mulan untuk membela ayahnya, , Moana jauh lebih  besar lagi, mengatasi masalah hidup warganya.

Saat ia diambang kegagalan dan diwarnai begitu banyak tantangan, ia menangis bukan karena cengeng, ia berduka bukan karena kesepian, ia bersedih karena merasa kasihan dengan kesusahan warganya. Ia bukan untuk kepuasan dirinya semata. Ia bukan romantis layaknya kasih  sayang   Elsa dan Anna (frozen) , atau  rindu Ibu dalam Cinderella. 

Meskipun ia bukan raja (penguasa), tetapi Moana menjelaskan tentang sosok manusia yang independen. Bukan sekedar mandiri. Ia menjalankan sesuatu bukan karena paksaan, atau  tidak menjalankan sesuatu karena terpaksa. Ia menerima perintah orang tuanya, bukan karena takut. Ia tetap berjalan meskipun ditinggal dari Maui laki-laki yang harus membantunya. Ia tidak mengemis agar Maui mau menemaninya menjalankan misi, ia memintanya dengan cara orang-orang yang independen.

Berbeda dengan princess  disney di era  awal, dimana putri merupakan pelengkap dari sang pangeran dan menanti bantuan kecupan sang pangeran. Kisah Moana yang menekankan tentang sikap manusia yang tunduk dengan mekanisme alam memberikan inspirasi bagi kalangan antro sentris, kalau ternyata alam adalah subjek yang harus diikuti. Manusia kadangkala harus tunduk dan patuh pada alam. Moana mengkisahkan dari sikap Maui yang mengaku bersalah telah mencuri batu hijau  Te Fiti. Artinya, sekuat apapun manusia, ada kalanya ia harus tunduk dengan hukum alam.

Moana merupakan wujud kepedulian Disney untuk memberikan manfaat dan menerima kritikan atas kesalahan di masa lampau. Disney menyadari betul bahwa karyanya memberikan warna yang besar bagi peradaban. Oleh karena itu Disney sudah rela meninggalkan streotype barat tentang perempuan. Putri Mulan dari Cina, Putri Tiana dari Afrika, Pocahontas dari Indian Amerika dan Moana dari Laut Pasifik. Karenanya, untuk kesekian kalinya saya mengucapkan terima kasih kepada Disney. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun