Sering melewatinya tetapi jarang menelusuri dan menanyakan kondisinya . Nah kali ini (24/4) saya menyempatkan waktu untuk menelusuri dan menanyakan langung kepada pemandu/juru kunci beberapa objek wisata benteng-benteng peninggalan Portugis,Spanyol dan Belanda di tengah kota Ternate . Kunjungan pertama saya di benteng tolukko .
Berikut photo "BENTENG TOLUKKO" oleh M.Guntur Budiawan :
Menurut legendanya yang saya peroleh dari juru kunci . Benteng yang mula-mula dikenal dengan nama Tolukko dan kemudian lebih dikenal dengan nama Benteng Hollandia ini, dibangun pada tahun 1540 oleh Francisco Serao, seorang panglima Portugis . Ada yang mengatakan bahwa nama Tolukko adalah nama dari penguasa kesepuluh yang duduk di singgasana Ternate: Kaicil Tolukko . Untuk memasuki areal ini anda di kenakan iuran sukarela sebagai iuran pemeliharaan,maklum soal objek wisata sejarah benteng di kota ternate belum ada PERDA yang mengatur retribusi maka bea masuknya pun sukarela . Selepas mengunjungi benteng Tolukko yang berada di utara kota,maka setelanya saya pun mengunjungi benteng peninggalan Belanda yakni "BENTENG ORANJE" . Yang merupakan markas pemerintahan Belanda Berikut Photo "BENTENG ORANJE" oleh M.Guntur Budiawan :
Alkisah pada tahun 1607 seorang Laksamana VOC bernama Cornelis Matelieff de Jonge membantu Sultan Ternate untuk mengusir bangsa Spanyol dari Ternate. Atas keberhasilannya tersebut, ia mendapatkan izin dari Sultan untuk mendirikan sebuah benteng di tempat bekas benteng Melayu milik Sultan yang sudah rusak di hancurkan oleh prajurit spanyol . Dan pada 1609 namanya diubah dari benteng Melayu menjadi Benteng Oranje oleh Penguasa Belanda pertama di Maluku, Paulus van Carden. Maka pada tanggal 17 Februari 1613, ketika Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama,Pada saat itu juga Ternate berperan penting, dan Benteng Oranje menjadi tempat Dewan Hindia Belanda menyelenggarakan rapat-rapat kerja mereka, yang antara lain bertugas membuat peraturan dan keputusan VOC. (sumbernya:Disparbud Kota Ternate) .Gambar di atas di ambil dari luar Benteng behubung di dalamnya sudah di jadikan asrama/ perumahan polri dan kantor pariwisata kota Ternate .
Setelahnya saya bergerak menuju selatan kota Ternate dan mengakhiri kunjungan objek wisata sejarah di "BENTENG KALAMATA" .
Berikut photo "BENTENG KALAMATA" oleh M.Guntur Budiawan :
BENTANG KALAMATA(fort santa lucia) . Benteng ini pertama kali di bangun oleh bangsa Portugis (Pigafeta) pada tahun 1540 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum, Tidore . ketika Belanda berhasil memonopoli sultan ternate dan mengusir portugis di ternate maka benteng ini pun kemudian dipugar oleh Belanda pada tahun 1609. Pada tahun 1625, benteng ini di kosongkan oleh Geen Huigen Schapenham, yang beberapa tahun sebelumnya tiba dengan armada Nassau di Ternate. Nama Benteng ini diambil dari nama Pangeran Ternate,yaitu pengeran Kalamata yang wafat di Makassar pada bulan Maret 1676.Pada tahun 2005, Pemerintah Kota Ternate merenovasi benteng ini dengan menambahkan halaman dan rumah untuk penjaga benteng Kalamata. Namun hingga kini, Benteng Kalamata belum dioptimalkan untuk menjadi tempat pariwisata andalan sehingga tidak memberikan pemasukan bagi Pemerintah Kota Ternate / Maluku Utara umumnya
Masih ada beberapa benteng bukti sejarah yang belum saya kunjungi . (bersambung .......)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H