Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Demo Hongkong, Perang Dagang atau Perang Dingin antara China vs Amerika?

2 Oktober 2019   10:39 Diperbarui: 2 Oktober 2019   10:46 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi inilah perang dingin jilid 2.  Bukan antara Amerika dan Uni Soviet ,tapi antara Amerika dan China.

Di acara ulang tahun Republik Rakyat China , awal Oktober , angkatan bersenjata China memamerkan peluru kendali hypersonic antar benua. Peluru kendali dengan 10 buah hulu nuklir itu bisa di tembakkan dari China  dan akan sampai di daratan Amerika cuma dalam waktu sekitar 15 menit.

Efek dari nuklir dari China itu  sendiri ,adalah  lebih dahsyat ribuan kali dari bom atom mini yang di jatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima.

Saat ini Amerika dan negara lain  ,masih dalam tahap ujicoba senjata rudal hypersonic nya. Jadi China sudah duluan siap.

Presiden China tegaskan dalam pidato nya tgl 1 Oktober 2019  , dengan persenjataan yang China miliki sekarang ,tidak ada satupun negara yang bisa gertak China.

Tentu ucapan ini ditujukan ke Trump di Amerika . Trump yang sekarang lagi galau hadapi ancaman di impeachment oleh DPR nya.

Bagaimana kelanjutan dari protes dari protes di Hongkong ? Saat ini masih berlanjut . Tapi pihak keamanan Hongkong sudah lebih tegas dan anggap semua pemprotes adalah perusuh. Banyak pendemo yang berbuat rusuh di tangkap.

Pemerintah pusat China juga tidak ingin protes di Hongkong ini merambah kota kota lain di daratan China ,hanya karena dianggap terlalu lunak menghadapi para pendemo yang sekaligus dianggap perusuh negara.  

Hongkong saat ini dalam  proses pemulihan stabilitas keamanan ,supaya kehidupan  ekonomi jadi stabil dan lancar lagi.  Dan terus meyakinkan warga nya ,bahwa Hongkong adalah tetap bersandar dengan asas demokrasi ala koloni Inggris.

Sekaligus ancaman tegas  bagi para pendemo rusuh ,yang akan di tangkap dan diadili sebagai pengganggu keamanan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun