Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Debirokratisasi akan Banyak Makan Korban

18 Agustus 2019   10:21 Diperbarui: 18 Agustus 2019   10:48 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DeBirokratisasi

Sudah lama kami diskusi tentang DeBirokratisasi ini di warung-warung  kopi , sambil makan Apang dan seruput kopi. Kadang kalau diskusi berlarut larut , kita lanjut makan Songkolo.

Waktu Jokowi naik sebagai presiden , saya bayangkan DeBirokratisasi itu akan langsung di aksi.  Seperti kiprah nya waktu jadi Walikota dan Gubernur DKI.  Sidak ke kantor - kantor bawahan nya , dan "copot" kalau ada pejabat dikantor itu yang dianggap tidak melayani baik masyarakat. Pangkas prosedur yang bertele - tele di kantor jajarannya..

Ternyata selama hampir 5 tahun , masa jabatan nya , Jokowi tidak pernah lakukan itu. Paling jauh , di level menteri menteri di kabinet nya saja , yang Jokowi main copot.

Mungkin ,Jokowi masih berpikir dua kali sebelum masuk ke ranah lebih dalam di birokrasi.  Mestinya itu tugas menteri untuk memperbaiki sistem birokrasi yang salah.  Jokowi lalu memilih kerja ,kerja ,kerja. Terutama sektor infrastruktur. Mungkin  itu dianggap jalan terbaik ,supaya pembangunan berjalan dulu. Alhamdulillah , pembangunan infrastruktur berjalan baik , tepat fungsi , tepat kualitas dan tepat anggaran.  

Tepat ,setelah Pasangan Jokowi dan Kyai Makruf Amin di tetapkan sebagai pemenang pilpres oleh KPU , Jokowi mulai merubah visi kerja di 5 tahun kedepan. Salah satunya yang selalu di ucapkan dengan kegeraman amat sangat , adalah dengan DeBirokratisasi ,karena betapa kecewa nya dengan sistem birokrasi yang sangat lambat.

Kata Jokowi ,sekarang lagi susun sistem baru birokrasi yang lebih cepat , lebih melayani ,lebih efisien dan lebih efektif.
Selama 5 tahun ini, Jokowi tidak serta merta langsung menindak ,tapi lebih memetakan ,semua masalah di sistem birokrasi yang perlu di perbaiki.  

Bocoran yang di sampaikan Jokowi ,adalah pejabat ,dari eselon 1 hingga eselon jauh lebih rendah , bisa langsung di copot ,tanpa bertele - tele proses nya.
Tentunya ,kalau sudah dianggap terbukti melanggar aturan . Aturan baru birokrasi yang akan baru dikeluarkan. Ini mungkin akan mengawali era baru, seorang ASN adalah pegawai biasa semata. Kerja bagus dapat hadiah. Kerja kurang cakap ,dapat hukuman.

Menteri , Dirjen , Kepala daerah, pejabat eselon  bisa di copot kapan saja oleh Presiden dan jajarannya. Proses yang terlalu panjang di pangkas. Wuih ...ngeri ngeri sedap ...ayolah  semua berubah para ASN yang mulia ...segera kerja kerja kerja ...fokus kerja dan berpikir untuk kemajuan  negara dan bangsa.  Jangan lagi ancaman Jokowi ini dianggap candaan.

Tidak sabar menunggu sistem formula baru  untuk " DeBirokratisasi " di umumkan dan di jalankan. Dan apakah efektif membasmi oknum ASN yang hobi kerja lambat dan hobi banget korup.

Sambil ngopi , kutatap hp buatan China ku. Siapa tahu ada panggilan dari  nomor tidak dikenal tapi kode nomor Istana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun