Kondisi di Manchester United saat ini begitu rumit. Rentetan kekalahan yang dialami MU membuat situasi sulit bagi manajemen klub , Â manager pelatih dan para pemain nya.
Lebih sulit lagi situasi nya , tatkala Pogba kritisi taktik MU yang tidak bermain " menyerang". Â
Dari berbagai aspek , kondisi di MU ini bisa di analisis. Â Tapi menurut saya , aspek psikologis dan menejerial akan lebih tepat sebagai dasar analisanya.
Mestinya pemilik dan manajemen klub , para pemain dan official tahu karakter atau sifat dasar  Mourinho saat direkrut sebagai pelatih kepala.  Mourinho adalah seorang jenius yang  one man show , harus jadi nomor satu / perfeksionis, dan  raja perang urat syaraf.  Dari perjalanan karir nya yang lebih 20 tahun , buktikan kalau Mourinho bisa sukses dimana saja dan dengan klub mana saja.  Tentu dengan syarat utama ,yakni , Mourinho tidak bisa di cegah untuk melakukan apa saja di klub nya.  Khusus nya untuk penjualan dan pembelian pemain.
Kalau mengikuti setiap wawancara wartawan dengan Mourinho , terbesit kesimpulan , hanya Klubnya sekarang yakni Manchester United yang tidak serta merta merestui penjualan atau pembelian pemain sesuai kehendak Mourinho pribadi. Â Akibatnya , tugas Mourinho jauh lebih berat dari tugas nya di klub klub sebelum nya. Â Yakni bisa adaptasi dan gunakan pemain seadanya di klub. Â Apabila program bursa pemain di tolak atau di cegah oleh , Â secara psikologis , akan bisa membuat Mourinho kurang percaya diri. Â Ini sesuai karakter awal yang di bahas ,yakni Mourinho selalu maunya terbaik atau perfek.
Kurang percaya diri Mourinho ini bisa juga akan menular ke pemain nya. Â Dampak dari kurang percaya diri manager dan pemain ,adalah menjadikan para pemain murung dan tidak mengeluarkan kemampuan terbaik nya. Â Meskipun para pemain sudah mengerahkan semua kekuatan nya. Tapi sia sia ,karena tidak ada nya rasa percaya diri.
Situasi semakin sulit berlanjut , karena pemilik dan manajemen klub , tidak paham benar sepakbola .
Pemilik , manajemen  Klub dan sang manager sendiri harusnya sadar situasi ini.  Ini bukan masalah taktik yang salah ( seperti yang Pogba kritisi ) atau pemain di lapangan yang tidak sungguh-sungguh ( seperti Mourinho kritisi pemain nya ) . Ini adalah masalah psikologis. Rasa percaya diri yang tergerus.
Kalau ini terjadi di Indonesia , hadapi hal pelik dan krisis seperti ini , ada namanya musyawarah sambil makan makan. atau diplomasi meja makan. Â Jokowi yang sekarang RI 1, selalu sukses dengan cara ini.
Klub MU harusnya  adakan pertemuan informal . Diawali manager dan pemain nya. Bukan di lapangan tempat latihan.  mestinya di suatu restoran atau meeting room yang friendly.  Niscaya , batas yang kaku antara manager dan pemain jadi cair dan roboh.
Kemudian di lanjut , meeting informal lagi , antara  pemilik atau manajemen klub , manager dan beberapa perwakilan dari para  pemain.