Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono Disiapkan sebagai Wapres Selanjutnya oleh Jokowi - JK?

2 Januari 2018   13:44 Diperbarui: 4 Januari 2018   18:42 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: antaranews.com

Salah satu tonggak kesuksesan seorang negarawan sekaligus politikus besar adalah bisa menyiapkan estafet pemimpin nasional selanjutnya dengan baik. 

Seiring dengan aturan masa pengabdian seorang Presiden yang maksimal 2 periode  atau 10 tahun , maka sesungguhnya , sejak Seorang Presiden  itu dilantik , sejak itu pulalah , mulai masa pengkaderan atau seleksi calon pemimpin generasi berikutnya. Entah oleh partai partai partai atau oleh sang presiden itu sendiri. Sikap Inilah seharusnya yang dimililki oleh para negarawan nasional , menyiapkan calon calon terbaik bangsa , yang selanjutnya terserah rakyat yang nanti memilih yang terbaik menurut mereka . 

Sekarang sedang ramai , membahas siapa yang akan jadi capres dan cawapres di pilpres 2019. 

Untuk capres di pilpres  2019 , hingga saat ini , sepertinya yang terlihat dalam hasil berbagai lembaga survey , yang sangat menonjol dan kuat , hanya diisi lagi oleh dua calon yakni Jokowi dan Prabowo.  Ini karena lahir nya pemimpin yang berskala nasional  dan terima oleh semua lapisan masyarakat ,masih kurang .  Ini berartu , Partai partau masih harus bekerja lebih keras lagi, menciptakan dan membina kader kader terbaik bangsa untuk menjadi calon pemimpin nasional yang di inginkan oleh rakyat. 

Tanpa mengurangi rasa hormat pada pemimpin nasional lain , yang juga berpotensi menjadi capres ,  sepertinya yang lebih menarik untuk di bahas saat ini adalah cawapres pada pilpres 2019. 

Kriteria cawapres  secara umum , bisa terlihat saat ini adalah , sebagai mitra  tugas presiden yang setia dan loyal kepada presiden  , jujur , pekerja keras dan dekat dengan kalangan masyarakat  Islam yang mayoritas . Syukur kalau  cawapres ini orangnya paham juga ekonomi dan bisnis secara umum . Dalam artian paham bahwa unsur bisnis dan ekonomi  juga sebagai bagian penting dalam mengurus negara. 

Kriteria cawapres ini , sudah banyak disinggung oleh berbagai kalangan pengamat dan pakar politik.  Kriteria cawapres diatas , cenderung akan dinamis , tergantung situasi dan kondisi nasional  saat menjelang penentuan kahir capres dan cawapres.  

Dari catatan penulis , ada sosok atau tokoh berskala nasional yang bisa termasuk dalam cawapres 2019. Beliau itu adalah Anies Baswedan. 

Kenapa Anies Baswedan yang memenuhi syarat sebagai cawapres ? Kita harus melihat runtutan sejarah sejak awal Jokowi capres pada pipres 2014 hingga saat , dimana Anies Baswedan sebagai Gubernur DKi Jakarta. 

Seperti kita tahu , Anies Baswedan ikut terlibat penuh dalam tim sukses Jokowi -JK dan  di dapuk menjadi Menteri Pendidikan di kabinet kerja Jokowi-JK. 

Tapi momen krusial dalam sejarah lalu muncul , waktu itu Ahok yang di gadang gadang sebagai salah satu calon pempimpin nasional , terpaksa menghadapi dugaan pelanggaran masalah hukum. Di momen itu juga akan berlangsung pilkada DKI Jakarta. 

lalu berita yang muncul di permukaan , mendadak Anies Baswedan di berhentikan sebagai menteri pendidikan. Ini terasa janggal bagi masyarakat awam , karena sosok Anies Baswedan yang terlihat santun , sopan dan berasal dari intelektual dunia pendidikan diberhentikan jadi menteri penddidikan. Masyarakat menduga , akan ada tugas sebagai menteri lain untuk Anies Baswedan, karena sosok nya yang sangat layak menjabat tugas setaraf menteri.  

Hingga saat ini , alasan pemberhentian sebagai menteri pendidikan tidak pernah keluar resmi dari pemerintah selain alasan ganti menteri kabinet itu adalah hak prerogatif presiden. 

Ternyata yang muncul adalah kejadian atau fakta politik , Anies Baswedan di calonkan oleh partai sebagai kandidat Cagub DKI Jakarta . Didampingi oleh Sandiaga Uno sebagai cawagub.  Ini sangat mengagetkan , karena sebelum nya , Sandiaga Uno adalah cagub paling kuat penantang petahana Ahok.  Apalagi , jabatan Gubernur , dari pandangan awam , masih di bawah jabatan menteri. 

Tapi sejarah sebelumnya dan saat itupun berlanjut, kalau Seorang Gubernur , akan bisa menjadi apa saja di ajang demokrasi di republik ini.  Jokowi yang seorang gubernur DKI jakarta , bisa menjadi presiden RI.

Sebenarnya , kalau melihat pemilu di Amerika yang nenek moyang nya sistim demokrasi , Presiden USA terpilih ada banyak juga yang berasal dari Gubernur Negara Bagian. 

Sosok Anies Baswedan sendiri , adalah termasuk pemimpin  yang punya kemampuan  lengkap dari prespektif apa saja dan juga berlatar belakang bersih. Sisi bersih dan integritas ini point paling utama untuk kriteria universal pemimpin masa depan.  Sedangkan latar belakang keluarga Anies Baswedan yang religius Islam , tambah melengkapi sosok sebagai  syarat pemimpin nasional  jaman now di Indonesia. 

Kedekatan dan dukungan dari para mentor politik dan negarawan senior , seperti Jusuf Kalla ,  juga lebih memuluskan jalan menuju ke kelompok jajaran elit para pemimpin nasional. 

Semua analogi diatas ,seolah menjelaskan , bahwa Anies Baswedan "terpaksa " di berhentikan sebagai menteri , untuk mengemban tugas khusus selanjutnya , yakni menjadi kandidat Gubernur DKI  supaya situasi di jakarta menjadi kondusif  dan aman ,terhindar dari konlik horizontal saat pilkada DKI Jakarta.  

Kalkulasi politik saat itu , adalah apabila Ahok yang terkenal bersih dan pekerja keras kalah  , maka Anies Baswedan lah yang menang. Anies adalah sosok pemimpin  yang diharapkan bisa mengawali pemerintahan DKI yang baik dan dapat bekerjsama sama dengan pemerintah pusat Jokowi-JK. 

Cagub DKI yang lain saat itu , Agus Harimurti Yudhoyono , bisa dikesampingkan dulu potensi untuk menang , karena Pilgub DKI ini , terlihat oleh masyarakat adalah semacam ajang pembelajaran politik praktis bagi Agus Yudhoyono yang resmi terjun ke dunia politik meninggalkan dunia militer .

AHY sendiri adalah sosok lengkap pemuda Indonesia yang sangat berpotensi menjadi pemimpin nasional masa depan. Sosok nya yang nyaris "sempurna" adalah tipikal pemimpin dari para genarasi muda milenial.  Ada suatu tahap , bagi calon ideal seorang pemimpin yang berskala nasional, yakni , harus pernah menggeluti dunia pemerintahan. 

Entah sebegai menteri, kepala daerah atau pejabat tinggi negara lain seperti anggota DPR , MPR atau DPD. Karena dengan mengenal lebih awal dunia pemerintahan dalam skala lebih kecil, maka akan lebih siap jika menjadi pemimpin nasional sekelas presiden atau wakil presiden.  Kiprah dan kerja keras AHY dalam politik praktis ini mulai terlihat, dimana dalam hasil lembaga survey , AHY cukup  populer dimata responden , apabila di pasangkan sebagai cawapres dari Jokowi. Mungkin jabatan cawapres ini bisa terlalu cepat , namun bukan tidak mungkin , bisa tercapai.  Asal bisa dimulai dari sekarang AHY terjun sebagai pejabat publik atau pejabat pemerintahan. 

Sejarah kemudian berlanjut , dalam ajang pemilu  Pilgub DKI yang bersih dan lancar , duet Anies dan Sandiaga terpilih sebagai Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang baru. 

Lalu apakah pemerintahan DKI akan goyang ,apabila Anies Baswedan kemudian di calonkan sebagai cawapres mendampingi Jokowi atau Prabowo  ? Tentunya tidak sama sekali. Karena Sandiaga Uno lah sebenarnya kandidat awal sebagai Gubernur . Jadi secara mental dan kesiapan , Sandiaga sudah siap jauh hari  sebagai orang nomor 1 di DKI Jakarta. 

Dengan cawapres nya Anies Baswedan , ini seolah Jokowi berdampingan dengan JK lagi. Karena sosok JK dan Anies yang nyaris sama. Tinggal pemahaman mendasar masalah bisnis dan ekonomi nasional yang perlu di asah lagi dari Anies Baswedan.  Atau nantinya bisa dibagi tugas nya oleh presiden sendiri , dimana untuk urusan hankam , ekonomi, bisnis dan luar negeri diurus Jokowi selaku presiden , sedangkan urusan kesejahteraan rakyat ,pembinaan  keagamaan dan penanganan masalah dalam negeri di bantu handle oleh  Anies Baswedan selaku wapres. 

Kalau skenario ini  semua berjalan mulus , maka Anies Baswedan akan naik ke level lanjutan , yakni sebagai capres paling populer untuk pilpres 2024. 

Dari hasil analisa diatas , muncul dua nama kandidat pemimpin nasional masa depan, yakni Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.  Mana diantara 2 kan didat ini yang akan dipilih oleh rakyat , oleh fakta sejarah dan oleh Tuhan YME , akan menarik untuk di ikuti dan dismak.  Siapapaun yang terpilih, mereka adalah putra putra terbaik bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun