Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sulitnya Menebak Langkah Hukum Setya Novanto Selanjutnya

15 Desember 2017   16:51 Diperbarui: 15 Desember 2017   17:23 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seharusnya, masalah kasus hukum yang menimpa Setya Novanto atau SETNOV, meski sebagai Ketua DPR RI dan Ketua Partai Golkar, tidak terlalu mengagetkan. Karena berita - berita mengenai Setnov diduga ikut terlibat dalam perkara korupsi e-ktp ini sudah lama muncul di berbagai mas media. Beberapa waktu sebelumnya, Setnov sudah pernah dipanggil dan dimintai keterangan sebagai saksi oleh KPK, lalu akhirnya status nya naik menjadi tersangka. 

Perkara hukum yang menimpa Setnov, ini juga tidak terlalu berpengaruh bagi stabilitas  pemerintahan sekarang. Meski partai Golkar, yang di ketuai Setnov , menjadi bagian dari koalisi dipemerintahan. Ini karena korupsi E-ktp ini terjadi di era, sebelum Jokowi sebagai presiden. Jokowi terkesan cukup tenang menghadapi  kasus hukum SETNOV. Mungkin bagi Jokowi, selaku kepala Negara dan pemimpin tertinggi pemerintahan , kasus korupsi yang tertangkap tangan di era nya lah yang  akan sangat menjadi perhatian serius  baginya.  

Kasus - kasus OTT  (Operasi tangkap tangan ) yang terjadi di lingkungan pemerintahannya adalah seperti orang yang kecolongan. Sadar atau tidak sadar, akan menggerus citra dan kredibilitas pemerintahan. Baik dimata rakyat sendiri maupun negara lain lain yang jadi mitra dagang atau calon investor. Kiprah Indonesia sebagai Negara yang berpolitik luar negeri bebas aktif , juga akan kurang gagah.  Ibarat mau selesaikan urusan negara lain , sedangkan urusan dalam negeri saja belum baik.  

Disetiap kesempatan, saat Jokowi bertemu para menteri Kabinet , para direksi BUMN,para Kepala daerah, selalu di tekankan  dan ingatkan, kalau jangan sampai kena OTT oleh aparat pemberantas korupsi. Inilah sebenarnya, fungsi pencegahan korupsi yang sebenarnya. Presiden selaku kepala Negara dan pemimpin tertinggi pemerintahan, tidak henti hentinya mengingatkan, sekaligus member contoh tauladan seorang abdi negara.

Bagi masyarakat luas , bagian yang menarik dan memenuhi halaman berita media massa adalah cara Setnov dan tim pengacaranya menjalani proses hukum nya. Dengan menggunakan berbagai celah hukum untuk membela kepentingan kliennya. Meski tidak punya pengalaman di bidang hukum , Setnov terlihat sebegai politikus yang  tenang, berpengalaman  dan punya jaringan luas. Ini kita lihat, sebagai kampanye penegakan hukum bagi masyarakat luas. Khususnya kampanye  anti korupsi. Disisi lain, sebagai pendidikan hukum bagi masyarakat luas.

Bagi mahasiswa hukum,dosen, para praktisi hukum  dan juga masyarakat luas yang sekarang mulai tidak lagi alergi bicara hukum dan politik,perkara hukum Setnov ini justru momen yang sangat  berharga dan penting untuk di ikuti. Penegakan hukum di Indonesia tanpa pandang bulu,yang sesuai undang --undang, baik prosedur maupun pelaksanaannya, akan bisa dipelajari bersama, dan sekaligus nanti akan teruji di persidangan-persidangan SETNOV.  Hak dalam hukum dan keadilan, harus bisa sama porsinya didapat bagi seluruh lapisan masyarakat. Termasuk hak atas asas praduga tidak bersalah. 

Karena Ini menyangkut nilai paling hakiki bagi masyarakat yakni hak asasi  manusia. Hak asasi manusia ini adalah nilai universal yang harus di pahami dan di patuhi oleh kita semua. Karena Indonesia adalah bagian dari masyarakat dunia yang saling berhubungan satu sama lain.

Penegakan hukum yang baik adalah apabila  sebagian besar rakyat menilai, bahwa sudah cukup besar  vonis hukuman untuk terdakwa.  Tapi , penegakan hukum yang terbaik dan berkeadilan , adalah apabila , besar vonis hukuman bagi terdakwa , adalah sesuai dengan proses dan prosedur hukum yang di jalani dan berdasar bukti bukti sangat kuat dan pasti.

Setelah memasuki masa sidang , pertanyaan BESAR nya adalah , apakah SETNOV akan tetap menggunakan cara-cara " tidak biasa"  untuk menyiratkan bahwa dia merasa tidak bersalah dan minta dukungan simpati masyarakat luas akan pemenuhan hak hak nya sebagai manusia yang  butuh keadilan dan proses hukum semestinya, atau justru sebaliknya, kemudian lebih milih bersikap untuk  menghadapi dengan tegar atas semua sangkaan dan dakwaan dihadapan pengadilan. Dengan menjawab jujur apa yang  telah di tuduhkan kepada nya atau pilihan yang paling kontradiktif dari sikapnya selama ini yakni sebagai "justice collaborator"bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.

Kalau sebagai Justice Collaborator ini yang di pilih oleh SETNOV , maka ini akan membuat banyak orang akan menunggu dengan tidak sabar berita berita  seru selanjutnya dari SETNOV. Karena Setnov sudah lama malang melintang di dunia perpolitikan tingkat atas dan berhubungan dengan para pejabat tinggi di pemerintahan. Tapi ini tergantung apakah SETNOV memang merasa bersalah atau tidak. Kalau tidak bersalah tentu tidak bisa sebagai Justice Collaborator. 

Ibarat perjalanan seorang  Blogger traveler, sang bolgger seharusnya akan menulis , mencatat dan menyimpan semua kegiatan yang pernah di jalaninya.  Kadang perlu di foto dan video kan semua. Seorang blogger traveler akan menyimpan itu semua dengan rapi. 

Karena bisa saja blogger akan membuat sejarah baru atau merubah dunia menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun