Apa enaknya ya punya nama pasaran? Maksudnya nama yang banyak dipakai oleh orang lain. Namaku mungkin termasuk nama pasaran. Ada di mana-mana. Menjadi apa saja. Gunawan, maksudnya sih biar menjadi orang (laki-laki) yang berguna. Mungkin sama juga dengan orang-orang lain yang menggunakan nama itu. Prinsip "Apalah arti sebuah nama...." tentu saya tidak terlalu mendukung, karena kita disarankan agama untuk memberi nama-nama yang baik pada keuturunan kita.
Tapi ada teman yang mengartikan secara slengekan, Gunawan itu Gundul tapi menawan... "Makanya kamu cukur botak aja deh Gun..... pasti lebih menawan" candanya sambil tertawa puasss.  Sebuah saran yang menyesatkan pikirku. Ada pula yang memanjangkannya menjadi Guna-guna wanita... Waduh apa lagi itu... saya ya cuma bisa tersenyum kecut.
Dari kecil sampai sekarang bekerja selalu ada nama yang sama dengan namaku. Apakah itu kebetulan? Tapi yang jelas akau sangat percaya itulah Kuasa Tuhan. Dari SD, SMP, SMA (Gunawan Wibisono), Kuliah (Gunawan Efendi), waktu KKN bahkan nama lurahnya yang aku tempati menginap namanya juga Gunawan. Bukan sampai di situ saja. Sampai saat ini .. pun nama Gunawan masih ada yang menyamai. Paling tidak di kantor ada 2 nama teman lagi yang bernama sama denganku.
Nggak enaknya kalau pas sedang berdekatan kita sering diusilin dengan dipanggil nama kita. Kita pun jadi noleh bersamaan. Nah, biasanya teman-teman (SMA, kuliah) lalu memanggil kita dengan cara berbeda, dan paling seringnya aku yang diganti panggilannya. Aku dipanggil Gunsri (singkatan dari nama panjangku), bahkan ada yang menyebutku dengan Jenk Sri.
Waduuuhhh.... Kecewe-cewe an sih... tapi biarlah yang penting teman2 suka dan mudah membedakanku dengan teman lainnya. Dan saya masih ingat, satu-satunya keluarga yang memanggil saya beda dari biasanya/kebanyakan orang adalah keluarga pacar kakak saya (saat saya di bangku SMA), saya dipanggil "Wawan" atau "Nak Wawan"
Nggak enaknya lagi kalau ada berita kriminal yang menggunakan nama sama, sebutlah nama Gunawan Santosa, yang kalau tidak salah melakukan pembunuhan ya..? Ya akhirnya jadi bahan ledekan teman-teman deh..... Aku cuma berceloteh "Ya itu... si Gunawan itu benar-benar menjatuhkan klan kita..... hehehehe"
Enaknya ya, kita jadi lebih dekat pertemanannya. Apalagi saat kuliah kerja nyata (KKN) dan tahu nama Pak Lurah dan namaku sama. Jadi beres dan lancar deh jamuan dan pelayanan tiap harinya... Heheheh..  Nah, kalau kita minta bantuan teman di kantor yang namanya sama denganku, ternyata lebih mudah dan cepat dilayani. Mungkin karena senasib dan se-marga.... pikirku. Satu sebagai teknisi dan satu sebagai driver, dan mungkin di bagian lain ada nama yang sama juga.
Saya amat yakin, satu kantor dengan Anda, ada nama teman yang bernama Gunawan, atau paling tidak Anda pernah punya teman namanya Gunawan. Bahkan di Kompasiana ini saya yakin ada beberapa sahabat/teman yang bernama Gunawan... Hayooo.. siapa?
"Alaaaahhh... punya nama pasaran ndak masalah ..... yang penting wajah tidak pasaran..." begitu seorang sahabat berkomentar menenangkah hati maksudnya. Lumayan berhasil sih pesannya... Dan tambah tenang lagi karena ada menjadi pembeda lagi, tentunya adalah nama belakangnya... Kebetulan dua kata berikutnya adalah nama ibu (Sri) dan nama dari ayah (Wibowo).
Aku percaya! Itulah Kuasa Tuhan. Nama boleh sama, tetapi wajah pasti akan beda, tiap individu punya keistimewaan masing-masing. Dan memang aku tak menemukan orang yang mirip-mirip denganku sama sekali hingga kini. Kita tahu, bahkan sidik jaripun (yang hanya sebesar sekian centimeter) Tuhan bisa membuat beda satu dengan yang lainnya dari sekian miliar manusia di dunia ini.... Subhanallah...
Nah bagi para sahabat dan teman-teman Kompasianer yang mempunyai nama yang unik, tidak pasaran, tentu akan lain ceritanya. Unik dalam arti, tidak ada yang menyamai, dan punya arti yang sangat baik... Sangat bangga dan istimewa tentunya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H