Apalah artinya menang dengan tipu daya? Sebaliknya, betapa membanggakan jika sebuah kemenangan didapatkan melalui perjuangan yang murni dan bersih.... Menghadapi Malaysia di partai final piala AFF nanti, apa yang perlu diperhatikan? Inilah masukan dari rakyat jelata yang menyukai nonton bola bila tanpa tawuran.
Kemenangan di babak penyisihan jelas bukan ukuran untuk partai final piala AFF nanti. Malaysia jelas akan lebih siap menghadapi timnas Indonesia di partai bergengsi itu. Terlebih lagi, ada anggapan, kekalahan telak 5-1 oleh timnas Indonesia karena Malaysia masih "kecapean" saat berlaga dan menjuarai turnamen Sea Games. Waktu sepekan tentu cukup untuk mengembalikan kebugaran para pemain timnas Malaysia. Belum lagi ada laga di Kuala Lumpur yang menjadi motivasi tersendiri bagi timnas Malaysia.
Saat ini.... hingga berlangsungnya partai final Piala AFF nanti, alangkah baiknya (atau baca: saya sangat berharap) bila kita semua jangan sibuk dengan rencana-rencana jahat. Seperti perang sinar laser, memprovokasi, bahkan hingga tindakan-tindakan yang sifatnya menekan atau membuat depresi para pemain (saya ingat pernah ada kasus para pemain yang diracuni.. benar kah?). Betapa sadis dan jahatnya jika itu memang terjadi... (Kemauan dan itikad baik kita untuk tidak membawa petasan di laga Indonesia Filipina kemarin merupakan langkah disiplin yang baik yang harus dilestarikan....)
Memotivasi para pemain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan kebencian karena perseteruan masa lalu (masalah perbatasan atau masalah TKI), tentu juga termasuk rencana kotor.... Intinya tindakan-tindakan yang mengarah atau cnderung berujung pada slogan "Ganyang Malaysia" harus dibuang jauh-jauh!
Secara langsung berarti untuk para pelatih, official, keluarga pemain dan orang-orang yang dekat dengan pemain. Sementara tidak langsung artinya adalah para komentator, para penulis, yang memberikan pendapatnya lewat media massa, baik cetak maupun elektronik. (Syair lagu Garuda di Dadaku... yang menyiratkan .. bahwa hari ini PASTI menang sangat memotivasi sih... Tapi juga rasanya terlalu sombong sih menurutku..)
Tuhan tidak menyukai hal-hal yang buruk/jahat. Jadi, TIDAK ADA rumus rencana jahat, curang, dan hal-hal negatif lainnya, dalam menghadapi tim nasional Malaysia. Kita tentu akan melepaskan diri dari Kekuatan Tuhan bukan? Dan lebih percaya dengan rencana/tipu daya diri sendiri (sebagai manusia)?
Masih adanya waktu sepekan menuju final, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan dan nemperbaiki kerja sama dan koordinasi tim, menyegarkan kondisi fisik pemain (khususnya yang mengalami cedera ringan), serta mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada. Intinya, kita harus sibuk menyiapkan diri untuk tampil maksimal. Mempersiapkan fisik dengan sebaik-baiknya sehingga dalam kondisi prima.
Para komentator pun harus sibuk memberikanmasukan untuk timnas, bagaimana komposisi pemain yang tepat menghadapi Malaysia, bagaimana pula strategi menghadapi lawan. Semakin banyak masukan tentu akhirnya akan mengerucut menjadi masukan yang bermanfaat.
Ingat sehebat apa pun tim lawan kita. Jika kita berlaku baik maka ada balasan Tuhan yang baik pula (Tuhan bersama kita). Itu janji Tuhan yang termaktub dalam QS Ar Rahman: 60: " Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)."
Bagi para teman-teman suporter. Tunjukkan dukungan dengan kata-kata positif, serta tindakan terpuji, termasuk hal yang nampaknya sepele, yaitu tentang membuang sampah pada tempatnya! Menurut keyakinanku, kebersihan adalah sebagian daripada iman. Jadi bila kita bisa berlaku bersih selama menjadi penonton, rasanya kita juga sudah menunjukan tingkat keimanan yang baik. Apa hubungannya.... ?
Ya jelas kita ingin Kekuatan Tuhan beserta kita. Tuhan menyukai orang-orang dengan pikiran dan hati yang bersih, dengan tindakan dan kata-kata yang bersih pula. Perbanyak berbuat baik, beribadah dan perbanyak doa. Dengan niat dan kekuatan yang murni dan bersih, insya Allah kita memenangi piala AFF dan menjadi JUARA! Amiieennn ya rabbul a'alamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H