Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Memasak Air Vs Menyaring

1 Oktober 2010   09:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sedikit orang, mungkin juga Anda, lebih memilih minum air yang dimasak dibanding air hasil teknologi penyaringan. Anehnya, Anda juga menyukai air minum dalam kemasan yang notabene adalah hasil penyaringan. Apa sebenarnya beda air yang dimasak dengan air hasil penyaringan?

Dengan makin bertambahnya industri, semakin banyak pula menimbulkan polusi yang dapat mencermarkan air yang kita konsumsi. Apakah dengan cara penapisan air tradisional masih menjamin bahwa air yang kita minum itu sehat dan aman untuk dikonsumsi? Ataukah kita membutuhkan cara penapisan yang lebih baik untuk mengatasi pencemaran yang terkandung dalam air? Jawaban dapat kita dapatkan nanti. Sekarang kita akan membahas apa yang dimaksud dengan metode penapisan tradisional.

Metode Penapisan Air Tradisional

Cara penapisan tradisional mempunyai banyak cara, namun ada 2 cara yang paling sering digunakan yaitu dengan pendidihan (memasak) dan kimia (treatment/penyaring). Walaupun efektif dalam proses menghilangkan kontaminan dalam air, tapi dalam pembahasan kali ini kita akan melihat bahwa metode ini masih meninggalkan materi yang tidak baik dalam air.


  1. Pendidihan

Sejak dulu, pendidihan air adalah cara yang banyak digunakan untuk membunuh mikro-organisme dari dalam air. Pada kenyataannya, saat dilakukan dengan benar cara tersebut dapat membunuh bakteri, tetapi masih ada beberapa zat-zat racun yg masih tinggal di dalam air tersebut. Bakteri protozoa adalah yang pertamakali dibunuh dengan cara pendidihan ini. Namun, kita masih membutuhkan waktu 3 menit untuk membunuh sisanya.

Kekurangan dari metode ini yaitu:

1.Membutuhkan bahan gas, minyak tanah dan peralatan masak.

2.Air tidak bisa langsung diminum, harus didinginkan dahulu.

3.Karena sangat panas, sedikit air akan menguap sebelum digunakan.

4.Air masih mengandung partikel, jadi masih dibutuhkan penyaringan lebih lanjut dengan peralatan yang di buat tangan dibutuhkan.

5.Mendidihkan air tidak menghilangkan kandungan kimia (termasuk klorin), rasa yang tidak enak dan bau yang tidak sedap.

Memasak air hanyalah metode yang digunakan saat kita camping dan dalam penggunaan rumah tangga, ada metode yang lebih efektif dan efisien yang bis adi gunakan.

B.Secara kimia

Ada 2 bahan kimia utama yang digunakan untuk memurnikan air yaitu IODINE dan KLORIN. Keduanya ringan, murah dan mudah digunakan. Iodine mampu membunuh virus, bakteri, dan protozoa. Tetapi semakin dingin air, semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk memurnikan iodine. Iodine juga dapat diserap oleh debu yang ditemukan secara alami dalam air, jadi kandungannya selalu bervariasi.

Wanita hamil atau pun orang yang mengalami tiroid tidak baik mengonsumsi air dengan metode ini. Iodine digunakan dalam jangkawaktu pendek, hanya 3 bulan saja berturut-turut. Banyak orang yang merasa kurang suka dengan bahan ini karena rasa akan menjadi tidak enak.

Klorin/penjernih adalah bahan kimia pemurni air kedua, proses ini akan membentuk debu yang mengendap pada dasar air dan membuat air menjadi bening.

Kekurangan metode ini juga banyak ditemui. Jika penjernih sudah berumur lebih dari 6 bulan, penjernih tersebut tidak akan memiliki potensi yang cukup untuk membunuh mikroorganisme. Klorin juga sangat beracun dan dalam dosis yang berlebihan akan mengakibatkan penyakit kerusakan organ tubuh, bahkan kematian.

Metode Pemurnian Air Modern

Penyaringan air secara sederhana berarti menyaring ketidak-murnian dari sumbernya. Di era modern saat ini, penyaringan (treatment) adalah solusi yang terbaik untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat. Sejumlah Water Filter menjadi metode dan alat terbaik untuk mendapatkan air sehat yang langsung diambil dari sumber air.

Penyaringannya pun ada beberapa tahap. Dari skala besar hingga skala rumahan. Yang skala besar (industri) ya seperti yang banyak Anda minum, baik kemasan kecil maupun galonan.

Yang skala rumahan, dan mungkin juga skala industri (dengan ukuran penyaringan yang lebih besar), ada yang menggunakan 8 tahap penyaringan dan ada yang dengan 5 tahap penyaringan. Biasanya alat penyaring (Water Filter) ini menggunakan teknologi yang menggunakan filter yang sangat baik dalam membunuh bakteri dan menyaring partikel-partikel zat racun seperti karat, zat kimia pertanian, logam, deterjen dll. Yang skala rumahan, Water Filter itu punya perawatan yang sangat mudah dan penggantian part yang mudah didapat serta harga yang terjangkau.

Mengenai efektifitas dan keamanan Water Filter skala rumahan itu sendiri, tentu Anda yang menentukan dan melengkapi informasi, apakah telah memiliki sertifikat nasional dan internasional, diiringi jaminan mutu, ada pelayanan after sales hingga ke penyediaan teknisi di lapangan.

Untuk skala industri, apa yang mereka produksi (air minum dalam kemasan itu) tentu tidak bisa main-main, karena air minum merupakan kebutuhan vital setiap orang. Sekali saja ditemukan masalah di lapangan tentu akan berdampak besar bagi nasib industrinya.

Bagaimana, masih memasak air untuk kebutuhan air minum di rumah?

Atau, ada tambahan informasi lainnya dari Anda?

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun