Saluran yakni sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian/pengiriman pesan (seperti surat surat kabar majalah telepon radio televisi gelombang udara dalam konteks komunikasi antar pribadi secara tatap muka).
Penerima/komunikan yakni seseorang atau sekelompok orang atau organisasi yang menjadi sasaran penerima pesan.
Disamping 4 elemen tersebut diatas biasa disebut sebagai model S-M-C-R atau Source-Message-Channel-Receiver. Adapun faktor penting lainnya dalam proses komunikasi yaitu:
Akibat/dampak/hasil yang terjadi pada pihak penerima/komunikasi.
Umpan balik/feedback yakni tanggapan baik dari pihak komunikan/penerima atas pesan yang diterimanya.
Noise/gangguan yakni faktor-faktor ataupun psikologis yang dapat menganggu atau menghambat kelancaran proses dalam komunikasi.
Proses komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama pihak sumber membentuk (encoding) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu (misalnya melalui surat telepon. atau bentuk percakapan langsung secara tatap muka maka yang menjadi salurannya adalah gelombang udara). Pihak penerima kemudian mengartikan dan menginterpretasikan pesan tersebut. Apabila penerima punya tanggapan maka akan membentuk pesan dan menyampaikan kembali kepada sumber/source. Tanggapan yang disampaikan penerima pesan kepada sumber tersebut disebut sebagai umpan balik. Pihak sumber kemudian akan mengartikan dan menginterpretasikan tanggapan dan kembali akan melakukan pembentukan dan penyampaian pesan baru. Demikian proses komunikasi sirkular dimana kedudukan sebagai sumber dan penerima berlaku secara bergantian.
Kemajuan teknologi informasi menjadikan sebuah perubahan pada kehidupan masyarakat. Dalam kemajuan teknologi dan globalisasi saat ini media dan budaya telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Indonesia memiliki jumlah populasi masyarakat yang besar dan memiliki berbagai macam budaya adat istiadat suku ras dan keyakinan yang berbeda-beda. Dengan beragam budaya adat istiadat suku ras dan keyakinan tersebut menjadikan Indonesia mempunyai banyak kemungkinan untuk mengalami perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat.Mereka membentuk pandangan dunia kita mempengaruhi identitas kita dan menjadi cerminan masyarakat kita. Namun kompleksitas hubungan antara media dan budaya serta dampaknya yang besar memerlukan pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
Kajian media dan budaya memanfaatkan beberapa disiplin ilmu untuk mengungkapkan bagaimana media memengaruhi budaya ataupun sebaliknya.Antropologi sosiologi dan ilmu komunikasi misalnya menyediakan indera dan konsep untuk menganalisis hubungan interaksi menggunakan media beserta dampaknya terhadap masyarakat.Integrasi disiplin ilmu merupakan pendekatan dan pemahaman yang menggabungkan konsep metode teori dan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu yang tidak selaras untuk mengungkapkan atau suatu fenomena atau kasus yang kompleks(Ang:1996).
Dalam kajian media dan budaya mengacu pada pendekatan yang mengkategorikan fenomena media dan budaya ke dalam konteks sosial politik ekonomi dan budaya yang  lebih luas.Hal ini berarti memahami tidak hanya individu namun sebagai bagian terpadu dari masyarakat yang lebih besar.Studi kontekstual membantu kita memahami bagaimana media mempengaruhi dan mencerminkan masyarakat dan bagaimana dinamika sosial dan budaya mempengaruhi produksi dan konsumsi media (Frodeman et.al.: 2017).
Perubahan budaya dalam kajian media dan budaya adalah pendekatan yang berfokus pada upaya dalam memahami menganalisis dan menjelaskan bagaimana media dan budaya bersinggungan dan berinteraksi dalam dinamika yang kompleks. Hal ini melibatkan pengamatan bagaimana media mencerminkan membentuk dan menciptakan norma nilai-nilai praktik-praktik serta identitas budaya dalam masyarakat. Selain itu mencakup juga bagaimana perubahan dalam teknologi media dan komunikasi berdampak pada budaya dengan cara yang sering kali mengubah cara masyarakat berinteraksi mengkonsumsi informasi dan menciptakan media (Berger 2018).
Dalam kajian media dan budaya terdapat sebuah aspek yangsangat penting untuk dipahami yaitu perubahan budaya. Budaya merupakan entitas yang dinamis senantiasa bergerak dan berubahseiring dengan perkembangan teknologi pergeseran dalam tatanan sosial sertapengaruh berbagai faktor lainnya.Perubahan budaya komunikasi dapat mengarah kepada kemudahan masyarakat dalam memperoleh dan menyampaikan informasi. Dari informasi yang diperoleh tersebut masyarakat mendapatkan keuntungan baik keuntungan sosial maupun keuntungan dalam materi atau keuangan masyarakat. Sementara pengaruh jaringan sosial yang bersifat merugikan masyarakat yaitu hadirnya berbagai macam kelompok sosial yang yang menyesatkan masyarakat dengan membawa nama keyakinan tertentu suku dan cara berperilaku tertentu yang menyimpang dari nilai-nilai yang ada dalam kebiasaan hidup yang dilakukan masyarakat.
Media sebagai Agen Perubahan Budaya
Media massa seperti televisi surat kabar dan radio sangat mempengaruhi pola pikir dan perilaku sosial. Mereka dapat membentuk citra dan narasi yang memengaruhi persepsi masyarakat tentang topik tertentu. Selain itu media juga dapat menjadi sumber inspirasi budaya dan pendorong perubahan dalam mode tren musik seni dan hiburan. Misalnya fenomena musik K-Pop dari Korea Selatan telah menyebar ke seluruh dunia dan memengaruhi selera musik serta mode di banyak negara. Ini mencerminkan bagaimana media massa dapat memfasilitasi difusi budaya yang cepat dan globalisasi budaya.
Namun dalam konteks perubahan budaya media juga dapatmenjadi objek kritik. Misalnya media bisa memperkuat stereotipdan prasangka serta mengkampanyekan norma budaya yang merugikan kelompok tertentu.Media massabaik itu melalui cetak televisi radio atau platform digital memiliki dampak signifikan dalam membentuk budaya dan memicu perubahandalam masyarakat. Dalam rangkamendapatkanwawasanyang lebihmenyeluruh penting bagikitauntukmengeksplorasisecaralebihterperincitentangbagaimana mediamassa dapatmenjadikatalisatorperubahan budaya.