[caption id="" align="aligncenter" width="468" caption="source image : andriewongso.com"][/caption] Subuh tadi seperti biasanya, saya mendengarkan tausiyah dari K.H Abdullah Gymnastiar melalui siaran radio MQ FM Bandung Kamis, 14 Agustus 2014 . Bagi teman-teman yang tidak sempat mendengarkan isi dari tausyiah Aa Gym tersebut, pada tulisan ini saya akan mencoba share inti atau poin-poin penting dari tausyiah Aa Gym subuh tadi. Berikut catatannya: Setiap manusia diberikan jatah waktu sama oleh Allah, 24 jam perhari. Tapi dari waktu yang 24 jam itu, ada orang yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik dan ada orang yang tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan baik. Ada yang memanfaatkan waktunya itu untuk menjadi ahli surga, dan ada yang memanfaatkan waktunya untuk menjadi ahli neraka karena tidak bisa menata waktu dengan baik. Orang yang banyak ilmu dengan yang kurang ilmu, diberi waktu jatah waktu sama, 24 jam perhari. Orang yang rezekinya banyak dengan orang yang rezekinya biasa-biasa saja juga diberi jatah waktu sama, 24 jam perhari. Orang yang hafal quran dan yang tidak hafal-hafal diberi jatah waktu sama, 24 jam perhari. Jadi inti permasalahannya bukanlah seberapa lama jatah waktunya, tapi bagaimana kita menyikapi waktu. Ada kecepatan, ada percepatan.  Jika dalam ilmu fisika kecepatan itu adalah  jarak /satuan waktu, artinya konstan (misalnya :  60km / jam ), maka percepatan adalah perubahan kecepatan / satuan waktu . Artinya jika kita tetap sama menjalani hidup, monton tidak ada peningkatan kualitas hidup, kita termasuk orang yang merugi. Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama saja seperti hari kemarin, itulah orang yang merugi. Barang siapa yang lebih buruk dari kemarin, maka ia termasuk orang yang celaka Masa depan kita bisa dilihat dari gigihnya kita menyikapi waktu akan menentukan apakah kita akan menjadi orang yg rugi, beruntung atau celaka. Jika kita tiap hari sama saja monoton, tidak ada perubahan, tidak ada peningkatan kualitas hidup dan ilmu, maka kita sudah pasti termasuk kedalam orang yang merugi. Jika kita pacu terus ilmunya, kualitas hidupnya, tingkatkan terus wawasannya, tingkatkan amalannya, maka kita termasuk orang yang beruntung. Jika kita semakin buruk dari hari kehari, maka kita adalah orang yang celaka. Tidak ada yang mencelakan diri kita selain keburukan diri kita sendiri, tidak ada yang menjerumuskan kita selain diri kita sendiri. Jangan menyalahkan orang lain, lingkungan atau setan. Yang membuat kita buruk bukan bisikan setan, tapi pilihan kita yang mengikuti bujukan setan. Yang beruntung bukan hanya yang setiap hari bertambah ilmunya, bertambah uangnya tapi adalah orang yg dengan bertambahnya ilmu, bertambah pula amal solehnya, bertambah pula iman dan taqwanya. Ada dua kenikmatan yang disia-siakan sebagian besar manusia, yaitu kesehatan dan kelapangan waktu. (HR Bukhori). Berikut Kiat-kiat Disiplin Waktu untuk menyikapi waktu dengan bijak: 1. Pantang Telat Coba tanamkan dalam diri kita bahwa dating telat itu aib dan memalukan. Tepat waktu bukan hanya perkara shalat, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Urusan kita untuk tepat waktu bukan untuk dinilai orang, tapi untuk dinilai Allah, bahwa kita tidak menyianyiaka;n amanah waktu. 2.  Pantang Menunda Jika kita sudah diberi amanah untuk melakukan sesuatu , jangan pernah ditunda. 3. Pantang Sia-sia Orang yang sia-sia adalah orang yang kufur nikmat terhadap waktu. Kualitas keislaman seseorang dapat dilihat dari perkataanya, sikapnya, makin banyak kesia-siaan makin buruk kualitasnya. Makin terpilhara perkataan, sikapnya dari hal yang sia-sia artinya semakin baik kualitasnya. Meskipun ilmu agamanya banyak, ibadahnya keliatan banyak namun banyak kehidupannya penuh dengankesia-siaan artinya kualitas keislamannya masih buruk. Jangan banyak mengerjakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya 4. Berprogram dan Tetapkan Target Agar managemen waktu kita berjalan dengan baik, kita harus mempunyai rencana dan target. Semuanya akan lebih baik jika ada target. Karena kalau gagal dalam membuat rencana sama dengan merencanakan kegagalan. Buat target. Orang yang tidak punya target dan rencana hidup cenderung tidak mempunyai peningkatan kualitas hidup yang baik. Surat Al-Ashr (Masa) Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan nasehat menasehati, supaya mentaati kebenaran, dan nasehat menasehati, supaya menetapi kesabaran (QS.103) Mudah-mudahan setiap detik yang kita jalani bisa menjadi amal shaleh bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H