Beranekaragam jenis fauna langka dan dilindungi dapat ditemukan di cagar alam ini, diantaranya bekantan (Nasalis larvatus), buaya sapit (Tomistoma schlegellii), buaya siam (Crocodylus siamensis), burung raja udang (Pelargopsis capensis dan Alcedo meninting), elang bondol (Haliastur indus), elang ikan (Ichthyophaga ichthyaetus), bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), pecuk ular (Anhinga melanogaster) dan berbagai jenis kuntul (Egretta alba, E. intermedia, E. garzetta dan Bubulcus ibis).
Kita bisa mengamati Cagar Alam Muara Kaman melalui S. Kedang Rantau dan S. Kedang Kepala. Ketika menyusur S. Kedang Rantau itulah saya beserta rombongan bertemu dengan kawanan Pesut mahakam yang sedang bergerak menuju ke S. Mahakam. Sungai Kedang Rantau memang masih bisa dibilang mempunyai kondisi yang masih alami dan jernih. Sehingga rasanya kita ingin berlama-lama untuk berdiam di sana.
Berwisata di alam memberi pelajaran bahwa betapa kita dianugerahi oleh Sang Pencipta alam yang begitu indah dengan segala flora dan faunanya. Dengan berwisata alam kita akan lebih mengenal alam, untuk kemudian mencintai dan menjaganya agar alam yang kita miliki ini tidak menjadi rusak hanya karena kepentingan sesaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H