Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis adalah usaha Meng-ada-kan ku

Mencari aku yang senantiasa tidak bisa kutemui

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bobby Vs Edy, Pertarungan Demi Gengsi?

9 Mei 2021   08:00 Diperbarui: 9 Mei 2021   09:14 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bobby dalam hal ini memang punya beberapa hal yang bisa menjadi alasan untuk selalu disoroti. 

Tentu hal pertama yang menjadi magnet kontroversi adalah dirinya sebagai menantu presiden saat ini. 

Rupanya Bobby sangat menyadari hal ini. Dari awal pelantikannya dia sudah menggebrak dengan melakukan tindakan yang mengundang banyak komentar.

Dari membersihkan selokan kotor, menghentikan pembangunan yang dianggap tidak sesuai koridor, membuka dan merestorasi ruang publik Kesawan menjadi tujuan wisata unggulan kota Medan dan memecat lurah yang melakukan pungli. 

Tentu semua tindakan ini bisa dinilai sebagai prestasi, sehingga sudah ada yang menilai bahwa dirinya patut diperhitungkan untuk menduduki posisi politik yang lebih tinggi. 

Apakah  hal ini yang menyebabkan atasannya, gubernur Edy merasa tersaingi? 

Kembali pada masalah yang menyebabkan keduanya bertikai. Sebenarnya sumber masalah sangatlah sederhana. Jika memang Bobby tidak tahu lokasi karantina, dia tinggal bertanya dan tidak perlu mengekspos itu ke media.

Sebaliknya protes Bobby juga tidak perlu ditanggapi berlebihan oleh Gubernur Edy, tinggal dia hubungi sang walikota memberitahu lokasi dan mengajak untuk berkoordinasi.

Namun hal yang sederhana itu tentu menjadi masalah dan polemik berkepanjangan, jika keduanya memang sengaja menggunakan isu tersebut sebagai komoditi politik dan persaingan.

Apakah polemik antara Bobby dan Edy akan menjadi sama seperti perselisihan antara Jokowi dan Bibit Waluyo, di mana akhirnya sang bawahan justru menjadi atasan? Wallahu alam.***MG

Sumber bacaan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun