Jelang kongres, bursa calon Ketua Umum PAN memang agak statis. Dimana, dari sekian nama yang ada, muncul dua calon kuat. Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan, mantan Menteri Kehutanan yang saat ini sebagai Ketua MPR. Meskipun pengurus PAN daerah sudah tahu sama tahu siapa Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan, termasuk sejarah dan prestasi keduanya, namun nampaknya Hatta Rajasa berpeluang besar terpilih untuk memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) lagi.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mendapat dukungan dari 24 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PAN di seluruh Indonesia. Peluang Hatta Rajasa untuk terpilih sebagai Ketua Umum PAN secara aklamasi pun terbuka lebar.
Dukungan dari DPW-DPW PAN se-Indonesia terhadap Hatta Rajasa untuk melanjutkan kepemimpinannya di PAN bisa jadi memang merupakan aspirasi para kader. Sejatinya dukungan ini dukungan para kader hendaknya disikapi secara bijaksana.
Apa yang di ucapkan Eurico Guterez salah seorang DPW PAN Provinsi Nusa Tenggara Timur ada benarya juga, Hatta Rajasa adalah kader terbaik PAN saat ini. Kiprah karier politik di pentas nasional sangat membanggakan. Selain itu, beliau satu-satunya Ketua Umum PAN yang berhasil menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2014.
Menjelang kongres setidaknya Hatta Rajasa sudah memperoleh banyak dukungan di anataranya dari 24 DPW PAN, antara lain dari DPW PAN Aceh, Bali, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, NTT, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Jawa Barat, Papua Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, dan Jambi.
Walaupun pencalonan kembali Hatta Rajasa  tidak sesuai dengan keinginan Amien Rais, salah satu tokoh perintis PAN. Mantan Ketua MPR tersebut mengajukan Zulkifli Hasan dan Hanafi Rais sebagai calon Ketua Umum PAN yang baru nanti. Sebagai catatan, Zulkifli Hasan adalah besan Amien Rais, sedangkan Hanafi adalah putera kandung sesepuh PAN tersebut.
Saya rasa yang dibutuhkan saat ini calon pemimpin itu bukan dari keluarga, yang di butuhkan calon pempin sekarang ini adalah orang yang sudah berpengalaman dan teruji , berprestasi yang sudah membawa suara Partai Amanat Nasional naik dalam perolehan suaranya.
Meskipun , Zulkifli Hasan maupun Hanafi Rais memiliki potensi sebagai calon pemimpinan, tapi sebaiknya pada periode berikutnya. Pak Amien Rais harus berjiwa besar untuk melihat realitas aspirasi para kader.
Kalau sasarannya membesarkan Partai , menambah dukungan konstituen, memang  tidak cukup satu periode menjadi seorang ketua. Satu kendala yang ditemui adalah karena PAN termasuk partai baru di dalam percaturan politik nasional yang butuh konsistensi pembaharuan untuk membesarkan partai. Kalau memang Hatta Rajasa diberi kepercayaan lagi, pasti akan terjadi peningkatan dukungan publik terhadap PAN.
Hatta Rajasa bisa dibilang sebenarya  solusi dan jawaban dari keinginan semua pihak baik di internal PAN maupun dengan pihak-pihak eksternal partai politik yang saat ini terbelah dalam Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.
Hatta Rajasa juga terbukti sebagai pemecah permasalahan bangsa ini, sebagai kader terbaik PAN terlihat sekali Hatta Rajasa sebagai faktor penyelesai masalah dalam konflik KMP-KIH bersama politikus senior PDIP Pramono Anung beberapa waktu lalu.
Maka dari itu sangat di sayangkan jika memang Hatta Rajasa kelak tidak terpilih lagi sebagai Ketum PAN karena faktor Amin Rais, semoga saja Hatta Rajasa tidak mundur nderek apa kata pak Amin.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H