Ibu Guru Ani adalah salah satu guru yang mengajar di Kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Desa Panolan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.
Pada Hari Sabtu, 5 Februari 2022 kemarin, beliau memberikan tugas kepada anak-anak Kelas II untuk membuat pigura foto anak berukuran 20 cm x 15 cm dengan hiasan bebas kreatif.
Adapun tugas harus dikumpulkan oleh anak-anak pada Hari Senin, 7 Februari 2022, hari ini.
Sebagai orang tua dari Ananda Zahier Haiekal Al Jabbar yang saat ini duduk di bangku Kelas II MIM Panolan, sangat mengapresiasi tugas dari Ibu Guru Ani.
Setidaknya ada dua alasan mengapa saya sangat apresiatif atas tugas tersebut di atas.
Pertama, Â tugas ini akan menumbuh-kembangkan daya imajinasi dan daya kreasi anak di dalam proses pembuatan pigura foto anak.
Imajinasi anak-anak akan berdaya untuk menentukan bahan dasar dan motif hiasan pigura yang akan dibuatnya.
Yang pada akhirnya, anak-anak kita akan menerjemahkan imajinasinya dalam bentuk membuat kreasi pigura foto dirinya.
Kedua, adanya keterlibatan orang tua dalam proses pengerjaan tugas anak-anak kita.
Secara langsung maupun tidak, tugas ini jelas merupakan kegiatan bersama orang tua.dan anak di rumah.
Tugas yang diberikan oleh Ibu Guru Ani kepada anak-anak kita ternyata sangat disukai.
Seperti yang diungkapkan oleh Ananda Zahier Haiekal Al Jabbar semalam saat menyelesaikan pembuat pigura foto dirinya.
"Abi, piguranya bagus kan? Aku suka membuat ini, kan jadi banyak ide?", ujarnya bersemangat.
Aku hanya menatap dia dengan tersenyum simpul. Aku tahu kebiasaan dia setiap harinya sepulang dari sekolah. Dia selalu punya ide untuk membuat mainan dari barang-barang bekas yang disukainya.
Bahkan, untuk membuat kreasi pigura foto dirinya terbuat dari kardus Aqua bekas yang sudah tidak terpakai.
Kardus dipotong sesuai ukuran yang telah ditetapkan oleh Ibu Guru Ani, yakni 20 cm x 15 cm dengan ditempeli foto dirinya ukuran 5R.
Pigura foto yang sudah dibuat lalu dihiasi dengan kertas kado warna warni yang menarik.
Pigura foto dirinya juga dibuat dalam dua fungsi, yakni bisa diletakkan berdiri di meja dan digantung di dinding.
Melihat anak menyukai pekerjaan rumah yang diberikan Ibu Guru di sekolah adalah berkah.
Artinya, pembelajaran yang menyenangkan akan membuat anak-anak kita ceria. Kalau anak ceria belajarnya juga gembira, dan pada akhirnya anak bisa belajar dengan rasa bahagia.
Dengan model pembelajaran seperti ini, anak-anak kita bisa belajar merdeka dengan pembebasan daya imajinasi dan kreasi, baik bersama bapak/ibu guru di sekolah maupun bersama orang tua di rumah.
Kalau anak-anak kita bisa belajar merdeka di sekolah dan di rumah, maka kita akan bisa mewujudkan merdeka belajar bagi semua.
Keceriaan, kegembiraan, dan kebahagian anak-anak kita dalam belajar adalah hakikat dari tujuan pendidikan yang humanis. Semoga.
_____
Rumah Kayu, 7 Februari 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H