Jiwaku mulai mengering,
seperti daun-daun kering berjatuhan,
dihembus angin berserakan,
menyampah resah,
di keranjang ketidakadilan kekuasaan,
yang beralas keserakahan,
Jangan menyulut api perlawanan,
pada ragaku yang menghitam kering,
seperti ranting,
akan membakar semua sampah arogansi,
mengembalikan marwah ibu pertiwi,
menjaga dwi warna dalam kibar keadilan,
Kita masih berdaulat,
selamanya akan berkhidmat-hormat,
menjaga darah para pejuang yang abadi mewangi,
memenuhi rongga udara kemerdekaan negeri ini,
dari para pengkhianat-penghisap darah rakyat,
yang menggoreskan luka sejarah perjalanan bangsa.
Rumah Kayu, 19 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H