Mohon tunggu...
Gunawan Sundani
Gunawan Sundani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PRODI PBSD(Pendidikan Bahasa Sastra Daerah)

Melestarikan Budaya Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Percaya Diri dalam Menjaga Warisan Leluhur

16 September 2024   13:55 Diperbarui: 7 Oktober 2024   02:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah adat merupakan salah satu ajaran atau peroduk budaya yang diciptakan oleh para leluhur kita. Oleh karena itu kita sebagai manusi yang diciptakan dari bebereapa generasi sangat tidak boleh meninggalkan terhadap ajaran atau peradaban leluhur kita. Produk budaya merupakan salah satu bagian penting dalam aspek kebudayaan.

Kita sebagai manusia generasi sekarang ini tentunya harus menjadi penerus daripada leluhur-leluhur kita. Kita wajib melestarikan budayana dan jangan pernah sesekali berpikir bahwa budaya itu tidak penting karena kita hidup dengan budaya dan budaya hidup dengan kita. Kenapa kita hidup dengan budaya dan budaya hidup dengan kita? Ya karena pada dasarnya apabila kebudayaan sudah semberawut maka bangsanya juga sudah semberawut. Budayana akan hidup oleh bangsanya dan bangsanya akan hidup dengan budayana.

Budayana merupakan kebiasaan yang positif dari para masyarakat karena istilah budaya berasal dari dua kata yaitu, budi dan daya. Budi yang artinya perilaku atau budi pekerti, sedangkan daya merupakan suatu kekuatan atau usaha. Usaha dalam berprilaku baik. Baik terhadap sesama, baik terhadap lingkungan, dan baik secara universal. Berprilaku baik untuk menghasilkan sebuah manfaat yang luas sehingga akan menghasilkan kesejahtraan yang sejati terhadap seluruh isi jagat raya ini.

Kita perlu berbangga diri terhadap adanya peradaban-peradaban yang telah diciptakan dan diwariskan kepada kita. Dengan adanya mereka banyak peradaban-peradaban yang telah diwariskan kepada kita sehingga kita tinggal meneruskan dan mengembangkan saja. Keilmuan para leluhur kita itu sangat ajam namun sayangnya orang zaman sekarang ini banyaj yang tidak mengetahuinya sehingga menimbulkan berkurangnya kepercayaan terhadap dirinya. Sehingga manusia dizaman sekarang ini malah lebih percaya terhadap keilmuan dan banyak yang ikut-ikutan terhadap budaya barat seolah-olah tidak percaya diri.

Percaya diri memang perlu dibangun agar kita tidak ikut-ikutan terhadap budaya orang lain sehingga budayana dari para luhur kita akan dilestarikan oleh bangsanya. Budayana perlu diajarkan terhadap keturunan kita guna agar memahami terhadap ajar para leluhurnya. Ketika anak tidak mengetahui ajaran leluhurnya dan hilang rasa percaya dirinya sebetulnya hal itu wajar karena kesalahannya terletak pada orang tuanya bukan pada anaknya. 

Anak tidak mungkin tahu secara tiba-tiba kalau tidak ada yang mengajarkannya. Maka dengan demikian peran orang tua sangat penting terhadap pengenalan dan pembelajaran budaya terhadap anaknya sehingga dikemudian hari anaknya akan mengimplementasikan terhadap kehidupannya. 

Anak tidak akan jauh dari orang tuanya. Maka ketika anak sudah diajarkan oleh orang tuanya maka akan timbul rasa percaya diri yang kuat terhadap setatus dirinya, bahwa saya memiliki leluhur yang mewariskan peradaban yang sangat besar  dan ditakuti oleh dunia. Karena banyak sekali upaya untuk menghilangkan peradaban-peradaban leluhur kita, yaitu peradaban Sunda. Khususnya pada saat ada kepemerintahan devit et impera. 

Ada banyak sekali bukti keberadaan Sunda namun ada upaya politik yang sengaja menghilangkannya. Salah satu bukti adanya Sunda yaitu, dengan adanya nama sundaland, Gunung Sunda,  provinsi Sunda kecil dan besar. Sayangnya nama provinsi Sunda kecil dihilangkan pada saat ada Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1954 dan di sahkan pada tahun 1958 menjadi Nusa Tenggara. Namun pada saat ini masih terpampang di gedung bekas pusat kepemerintahan atau gedung gubernur dimasa itu, yaitu lebih tepatnya disungai raja yang dipindahkan ke denpasar bali.

Pesan: Jangan pernah meninggalkan warisan ajaran para leluhur kita dan percaya dirilah terhadap setatus anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun