Suara dari tiupan angin tersebut ternyata unik juga karena suaranya itu justru terdengar lebih kencang ke luar kampung dibanding di halaman kampungnya sendiri. Banyak orang mengatakan bahwa suara tersebut malah tidak terdengar di wilayah kampungnya kecuali, yang rumahnya sangat dekat terhadap pohon bambu tersebut.
Akan tetapi secara logika menurut saya sangat wajar akan hal itu terjadi karena suara gesekan Bambu tersebut berada di atas dan terbawa oleh tiupan angin sehingga suaranya itu tidak terdengar disekitaran sana. Ketika ada suatu tempat di mitoskan bagi saya sendiri sangat senang karena dengan adanya mitos itu secara tidak langsung tempat tersebut akan terjaga dengan sendirinya.Â
Karena pada dasarnya masyarakat itu lebih takut dengan "Hukum Pamali dibanding Hukum Negara". Lebih takut dengan aturan yang dibuat oleh leluhurnya daripada aturan yang dibuat oleh manusia biasa. Karena sejatinya Ajaran Pikukuh Sunda Siliwangi itu menjaga alam. Â Kita harus senantiasa menjaga alam tanpa melihat apa peristiwanya. Karena Semakin terjaganya ekosistem alam maka akan semakin menguntungkan juga untuk seluruh kehidupan makhluk Yang Maha Kuasa. Kita harus senantiasa menjaga alam tanpa melihat apa peristiwanya.
"Segala sesuatu yang terjadi pasti ada Hikmahnya"
Jika kalian punya sejarah tempat tinggalnya bisa dikirim lewat Email: gun78741@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H