Tomat tidak hanya kaya akan vitamin C, kalium, dan likopen yang penting untuk kesehatan, tetapi juga merupakan sumber pendapatan signifikan bagi petani, mendukung mata pencaharian banyak keluarga.Â
Inovasi dalam budidaya tomat, seperti penggunaan teknologi pertanian presisi yang memanfaatkan sensor dan IoT untuk memantau kondisi tanah dan tanaman, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk.
Apalagi yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yang dilakukan oleh petani adalah yaitu dengan menggunakan rumah kaca.
Sedangkan di dalam rumah kaca atau green house memiliki penanganan yang lebih mudah untuk dikontrol sendiri oleh para petani yang juga dapat dikolaborasikan bersama teknologi yang menunjang keberhasilan dan perkembangan khususnya tanaman tomat.
Penggunaan greenhouse (rumah kaca) untuk menanam tomat dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas buah.Â
Pertama, pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh, minimal 6-8 jam per hari, dengan akses ke sumber air yang cukup. Konstruksi greenhouse sebaiknya menggunakan bahan yang baik seperti aluminium atau baja ringan dan penutup transparan seperti plastik UV atau kaca untuk memaksimalkan cahaya.Â
Selanjutnya, lakukan pengujian tanah untuk memastikan pH berada pada kisaran 6-7, dan perbaiki tanah dengan menambahkan kompos atau pupuk organik.Â
Gunakan campuran tanah, kompos, dan perlit sebagai media tanam untuk meningkatkan drainase dan memastikan nutrisi yang cukup.
Saat menanam, pilih varietas tomat yang sesuai dengan iklim dan tujuan, lalu tanam bibit dengan jarak sekitar 30-45 cm antar tanaman. Lakukan penyiraman secara teratur, terutama saat tanah mulai kering, dan gunakan sistem irigasi tetes untuk efisiensi.Â
Berikan pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium secara berkala, serta lakukan pemantauan rutin untuk hama seperti kutu daun dan ulat. Jaga suhu dalam greenhouse antara 20-25°C pada siang hari dan 15-18°C pada malam hari, serta pertahankan kelembapan relatif antara 60-80%.Â