Mohon tunggu...
GUNAWAN SISWANTORO
GUNAWAN SISWANTORO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertanian Universitas ISLAM MALANG

Saya Gunawan orang yang percaya bahwa kaya nya seseorang ada karena ilmu dan pengetahuan nya saya hobi membaca dan saya percaya bahwa manusisa harus dipaksa,terpaksa,bisa dan luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Ketahanan Pangan, Perlu Inovasi Pertanian Modern untuk Pertanian Tomat

3 November 2024   16:45 Diperbarui: 4 November 2024   11:13 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketahanan pangan kini menjadi tantangan besar akibat pertumbuhan populasi yang pesat dan dampak perubahan iklim. 

Produksi pangan harus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sementara cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan mengancam hasil panen. 

Tomat, sebagai sumber gizi dan komoditas ekonomi penting, menghadapi berbagai hambatan, seperti serangan hama, penyakit, dan ketidakstabilan cuaca.

Inovasi teknologi dalam budidaya tomat, seperti penggunaan sensor tanah untuk irigasi pintar dan pemupukan presisi, dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Integrasi teknologi informasi juga memungkinkan petani untuk memantau kondisi tanaman dan mengambil keputusan yang lebih tepat. 

Kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan petani sangat penting dalam menghadapi tantangan ini demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Ilustrasi - Sistem IoT Pada Sektor Pertanian. (Sumber: stock.adobe.com)
Ilustrasi - Sistem IoT Pada Sektor Pertanian. (Sumber: stock.adobe.com)

Maka perlu adanya Inovasi dalam budidaya tomat dapat membantu mengatasi tantangan ketahanan pangan yang semakin mendesak akibat pertumbuhan populasi dan perubahan iklim.

Ketahanan pangan dan inovasi dalam pertanian tomat sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas. 

Menurut FAO, produksi tomat global mencapai sekitar 180 juta ton per tahun, dengan negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat menyumbang lebih dari 50% dari total produksi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun