Mohon tunggu...
KKN 139 UINSU 2024
KKN 139 UINSU 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Saya Adi Gunawan Silalahi, Saya merupakan mahasiswa prodi sistem informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Sabun Cuci Piring: KKN 139 UINSU Edukasi Masyarakat Desa Suka Damai Tentang Usaha Mandiri

18 September 2024   08:56 Diperbarui: 18 September 2024   09:26 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : KKN 139 

Langkat, 12 Agustus 2024 -- Kelompok KKN 139 UINSU  melaksanakan program kerja tambahan berupa sosialisasi pembuatan sabun cuci piring di Desa Suka Damai. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Desa Suka Damai dan bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada warga desa dalam memproduksi sabun cuci piring secara mandiri.

Melalui kegiatan ini, KKN 139 UINSU berusaha membekali masyarakat dengan keterampilan yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi serta memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam pemakaian sabun sehari-hari. Program ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengapa Pembuatan Sabun Cuci Piring?

Pembuatan sabun cuci piring sendiri memiliki banyak manfaat, terutama dalam konteks peningkatan keterampilan dan ekonomi masyarakat. Sabun cuci piring yang diproduksi dengan bahan-bahan sederhana dan ramah lingkungan memberikan alternatif yang lebih ekonomis dibandingkan produk komersial.

Sumber Gambar : KKN 139
Sumber Gambar : KKN 139

Manfaat Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Piring:

  1. Peningkatan Keterampilan Masyarakat: Melalui sosialisasi ini, warga desa mendapatkan keterampilan baru yang berguna bagi kebutuhan rumah tangga. Pembuatan sabun cuci piring yang sederhana dan efektif dapat membantu mengurangi ketergantungan pada produk komersial.
  2. Peluang Usaha Baru: Salah satu tujuan utama dari sosialisasi ini adalah membuka peluang usaha baru bagi warga desa. Dengan memproduksi sabun cuci piring sendiri, masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menjadikannya sebagai produk yang dapat dijual untuk menambah penghasilan.
  3. Pengurangan Limbah: Proses pembuatan sabun yang diajarkan melibatkan penggunaan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, yang secara tidak langsung juga membantu mengurangi limbah rumah tangga. Misalnya, kulit pisang dapat digunakan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan sabun, yang mendukung praktik daur ulang dan pengurangan limbah.
  4. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menggunakan produk-produk yang lebih ramah lingkungan. Pembuatan sabun dengan bahan-bahan alami merupakan langkah kecil tetapi berdampak positif terhadap ekosistem.
  5. Penguatan Solidaritas Komunitas: Melalui kegiatan ini, warga desa dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan, yang memperkuat ikatan sosial di antara mereka. Kegiatan gotong royong seperti ini tidak hanya memberikan manfaat praktis, tetapi juga mempererat solidaritas dalam komunitas.

Sumber Gambar : KKN 139
Sumber Gambar : KKN 139

Penanggung Jawab Kegiatan, Sri Damayani, mengungkapkan bahwa proker tambahan ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Desa Suka Damai. Dengan adanya keterampilan baru ini, diharapkan warga desa bisa lebih mandiri secara ekonomi dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan sosialisasi yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini menandai komitmen KKN 139 UINSU dalam memberdayakan masyarakat lokal dan meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan.

Sumber Gambar : KKN 139 
Sumber Gambar : KKN 139 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun