Mohon tunggu...
Gunawan S
Gunawan S Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Akun baru link: https://www.kompasiana.com/gunawansianturu9046 suka membagikan informasi terbaru

Selanjutnya

Tutup

Film

Review "Triangle of Sadness", Aktrisnya Meninggal Setelah Film Selesai

8 Maret 2024   14:08 Diperbarui: 8 Maret 2024   14:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut terdapat review film "Triangle of Sadness", yang aktrisnya meninggal setelah proyek film tersebut rampung dan diputar pada festival film Cannes, 21 Mei 2022 silam.

Pada postingan berikut ada beberapa poin yang akan dibahas lebih fokus, seperti "Apakah The Triangle of Sadness layak untuk ditonton?", "Apa inti dari film Triangle of Sadness?, dan kenapa judulnya seperti itu.

Pertama-tama, perlu tahu bahwa Triangle of Sadness merupakan film drama-komedi karya sutradara sekaligus penulis skenario asal Swedia, Ruben Ostlund.

Ruben Ostlund menyisipkan komedi gelap atau yang kini banyak disebut sebagai dark jokes ke dalam karya filmnya.

Bersama deretan aktor dan aktris campuran, yang berasal dari Eropa dan Amerika, ia memulai film tersebut dengan cerita yang sangat sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, film Triangle of Sadnes berubah menjadi pertunjukkan komedi gelap yang penuh satire.

Seperti apa keseluruhan film ini? Teruslah membaca karena akan dibagikan ulasan film Triangle of Sadness pada artikel terbaru berikut.

Review Film Triangle of Sadness

Mempunyai tiga bagian yang memiliki latar, situasi, dan emosi yang sangat berbeda. Film Triangle of Sadness meripakan salah satu film drama-komedi terbaik yang pernah saya ada, khususnya untuk dark-comedy.

Beberapa pecinta film merasa film ini menghibur, menggugah pikiran, dan membuat mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Ya, dan benar. Karakter, dialog, dan situasinya nampak realistis. Jika penonton pernah berada di kapal laut dan mabuk laut, film ini akan menunjukkan kualitas menghiburnya.

Narasi film Triangle of Sadness sangat baik hingga dapat membawa penonton ke dalam cerita yang relate dengan mereka.

Misalnya perkelahian pasangan saat membayar bills, isu kesetaraan dan isu lain yang terdapat di sekitar kita.

Isu-isu tersebut disampaikan dengan cukup baik dalam film Triangle of Sadness.

Visual film Triangle of Sadness cukup baik, dan memang film genre ini tidak terlalu berfokus pada hal tersebut.

Namun, akting para aktor dan aktris sangat menyala dalam Triangle of Sadness.

Secara garis besar penampilan mereka terbukti berkualitas karena Triangle of Sadness mampu menyabet beberapa nominasi bergensi, seperti Oscar dan Golden Globe.

Review Film: Apa inti dari film Triangle of Sadness?

Triangle of Sadness adalah film satir tentang kesenjangan kelas, menampilkan ketidakseimbangan kekuatan antara pasangan supermodel dan kapal karam yang mengganggu hierarki. 

Film ini mengeksplorasi kontras antara kurangnya keterampilan bertahan hidup penduduk pulau kaya dan ketergantungan mereka pada orang lain yang lebih rendah kastanya ketika di kota, yakni Abigail seorang cleaning service (diperankan oleh Dolly De Leon).

Abigail memimpin para alpha male atau oran kaya untuk bertahan hidup di pulau terpencil dan berjalan seperti diktator.

Review Film: Kenapa Judulnya "Triangle of Sadness"?

"Triangle of Sadness" atau dalam bahasa Indonesianya Segitiga Kesedihan adalah istilah dunia nyata untuk area antara alis dan bagian paling atas batang hidung. 

Area tersebut cenderung menimbulkan kerutan seiring bertambahnya usia dan menekankan ekspresi wajah negatif seperti kesedihan atau kemarahan, bahkan ketika wajah orang tersebut dalam posisi netral.

Lebih dalam lagi film Triangle of Sadeness menggambarkan tiga fase emosi, salah satu diantaranya yaitu kemarahan yang akan penonton saksikan pada menit-menit awal.

Sekian ulasan film Triangle of Sadness, film ini adalah salah satu yang dinominasikan sebagai film komedi terbaik pada masanya, dan sang sutrada meraih nominasi oscar untuk karya film tersebut.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun