Mohon tunggu...
Gunawan Sianturi
Gunawan Sianturi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Gunawan Sianturi ialah seorang pria yang memiliki antusias pada dunia sinema, senang mengulik informasi seputar game, teknologi, uang, dan issue terbaru. Gunawan Sianturi, seorang penulis yang ahli dalam bidang SEO, saat ini menjalankan profesi sebagai SEO Writers dan Freelance Writers. Penulisan yang dioptimalkan untuk mesin pencari, memastikan konten mudah ditemukan dan mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian online.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Inilah Kenapa "Yang Kaya Semakin Kaya dan yang Miskin Semakin Miskin", Ungkapan The Rich are Getting Richer

14 Januari 2024   21:12 Diperbarui: 14 Januari 2024   21:15 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kenapa Yang Kaya Semakin Kaya dan yang Miskin Semakin Miskin, Ungkapan The Rich are Getting Richer/Pexels)

Selamat datang para pembaca, readers, dan Kompasianer! Kali ini saya, Gunawan Sianturi ingin membahas Kenapa "Yang Kaya Semakin Kaya dan yang Miskin Semakin Miskin", yang dalam bahasa Inggris berarti The Rich are Getting Richer and The Poor are Getting Poorer.

Dalam catatan Wikipedia "Yang Kaya Semakin Kaya dan Yang Miskin Semakin Miskin" merujuk kepada sebuah pepatah yang dilontarkan Percy Bysshe Shelley pada karya A Defense of Poetry tahun 1821, rilis secara resmi tahun 1840. 

Tetapi perlu tahu bahwa terdapat istilah Yang Kaya Makin Kaya Yang Miskin Makin Miskin merupakan salah satu ciri sistem ekonomi liberal dengan tingkat ketimpangan yang cukup ekstrem. Hal ini sangat berkaitan dengan tingkat kemiskinan di suatu negara, serta kesejahteraan itu sendiri.

Pertanyaannya apakah tingkat kemiskinan di Indonesia tinggi?

Berdasarkan informasi yang Gunawan Sianturi dapatkan, Indonesia ialah salah satu negara yang termasuk ke dalam kelompok negara dengan kemiskinan ekstrem dan memperoleh BPS sebesar 2,04 persen pada tahun 2022, menurut World Bank bahwa angka kemiskinan tersebut mesti maksimal sebesar 1,5 persen.

Kemudian, Kenapa The Rich are Getting Richer and The Poor are Getting Poorer?

Istilah ini terkadang diucapkan dengan frase "The Rich Get Richer and The Poor Get Poorer" oleh berbagai tokoh dan ekonom terkenal. 

Salah satu pemikir awal yang sering dikaitkan dengan frase ini adalah ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes, yang mengulas dampak ketidaksetaraan ekonomi pada pertengahan abad ke-20.

Namun, frase ini juga mencerminkan pemikiran banyak ekonom lain, aktivis sosial, dan ahli politik. 

Sebut saja pemikir kontemporer seperti Thomas Piketty dalam karyanya "Capital in the Twenty-First Century" yang menggambarkan dinamika ketidaksetaraan ekonomi yang semakin memburuk.

Selain itu, pernyataan serupa sering diutarakan oleh aktivis sosial, pemimpin politik, dan ahli ekonomi yang peduli terhadap isu-isu ketidaksetaraan sosial dan ekonomi seperti Robert Kiyosaki, sampai Andrew Tate.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun