Dia membawa karakternya ke tingkat emosional yang jarang terlihat dalam film thriller.
Dengan penjiwaan karakter yang tidak biasa itu, DiCaprio menjadikan Teddy Daniels sebagai salah satu tokoh paling ikonik dalam kariernya.
Shutter Island sendiri sudah menggambarkan atmosfer yang melankolis dan terpencil menciptakan latar belakang yang ideal untuk cerita thriller yang kompleks.
Set yang dirancang dengan cermat dan sinematografi yang luar biasa mengangkat pengalaman menonton menjadi lebih mendalam
DiCaprio cukup sukses memainkan kompleksitas dan lapisan emosional yang pada karakternya.
Antara Realitas dan Ilusi
Seperti karya Martin Scorsese yang mendalami batas antara realitas dan ilusi, "Shutter Island" juga memainkan permainan pikiran yang membingungkan.
Pertanyaan tentang apa yang nyata dan apa yang hanya bayangan menciptakan ilusi yang memanifestasikan diri hingga akhir film.
Penjelasan Ending Shutter Island
Di ending "Shutter Island," terungkap bahwa Teddy Daniels sebenarnya adalah pasien bernama Andrew Laeddis.
Investigasi hilangnya pasien lain hanyalah ilusi terapi untuk menyembuhkan gangguan mentalnya.
Teddy menciptakan fiksi sebagai bentuk perlindungan dari kenyataan tragis bahwa dia membunuh istrinya setelah dia membunuh anak mereka.
Teddy/Laeddis memilih menghadapi kebenaran dengan menjalani lobotomi, menghapus kenangan dan melanjutkan hidup sebagai "baru."
Penjelasan ending Shutter Island ini cukup mengejutkan dan meninggalkan penonton dengan puzzle moral dan emosional yang meresap.