Selain menggambarkan masa kecil sudah yang telah menanamkan kisah-kisah dan ajaran terkait surga dan neraka.
Cerita masa kecil mereka masih berputar pada hal-hal yang tidak penting, misalnya adiknya Azizah yang mengubah nada sebuah lagu tidak memiliki tujuan apapun.
Namun adegan tersebut mendapat sorotan sekira lima menit, waktu yang menambah durasi dengan tanpa menguatkan naskah.
Adapun dari sang ayah ialah ustad yang memegang teguh ajaran agama dan nilai-nilai ajarannya.
Melalui citra yang terpandang di desa tempat mereka tinggal, sang ayah menampilkan beberapa adegan yang menurutku tidak perlu mendapat layar lebih lama dari 10 detik.
Contohnya ketika menghukum anaknya dengan nilai buruk yang mendapat waktu layar lebih lama dari 20 detik.
Ringkasan sinopsis film ini mengarah pada musibah pasca keluarga tersebut dipenuhi dosa-dosa anaknya yang beranjak dewasa.
Jembatan pembuka dan konflik utama masih bisa dihargai meskipun penggambaran awal tidak konsisten terkait derasnya arus sungai.
Hingga tiba di lokasi yang disebut sebagai Neraka, Saleh dan adik-adiknya mendapat beragam adegan yang menyiksa.
Sementara itu, Ayah dan ibu Saleh dengan cemas mencari anak-anak mereka yang disadari telah menghilang.
Pencarian dilakukan sampai perubahan hari, namun Saleh baru saja siuman dan dikirim ke Neraka bersama menemukan orang-orang berdosa serta adiknya.