Coriolanus Snow ditampilkan sebagai salah satu dari 24 mentor di Hunger Games tahunan yang kesepuluh, pada saat itu peminat Hunger Games masih rendah.
Lalu, penulis Game Casca Highbottom menyarankan para mentor untuk fokus pada penghormatan terhadap kontestan untuk menghibur penonton daripada memenangkan Olimpiade.
Coriolanus kemudian memilih perempuan dari Distrik 12, yaitu Lucy Gray Baird setelah menarik perhatiannya dengan bernyanyi saat memanen.
Coriolanus pun akhirnya menjalin hubungan sebagai mentor Lucy Gray demi memenangkan hati pemirsa, pasalnya mentor dengan kinerja terbaik dijanjikan sesuatu.
Akhirnya, Coriolanus dan Lucy Gray pun membangun chemistry mempertontonkan aksi serta drama roman yang unik.
Baca Juga: Sinopsis Film Immersion 2023, Pencelupan dan Misteri Pulau yang Terkait Dunia Maya
Menampilkan Visual yang Memukau
Salah satu elemen yang memukau dari film ini adalah inovasi visualnya, terutama dalam merepresentasikan "The Capitol" dan "Arena".
Desain yang futuristik namun tragis memberikan nuansa yang sesuai dengan atmosfer cerita.Â
Dari kostum-kostum flamboyan hingga teknologi tinggi yang mewujudkan Arena, setiap detail tampaknya dirancang dengan cermat untuk menciptakan dunia yang memukau dan menakutkan.
Karakter Lebih Banyak
Tidak seperti sebelumnya, kali ini penonton bukan menyaksikan Jennifer Lawrence memainkan peran utama sebagai Katniss Everdeen, dengan keberanian yang luar biasa.
Namun, diperkenalkan karakter baru dari generasi berbeda yang masih berkaitan dengan jiwa dan semangat Katnis Everdeen sebagai simbol perlawanan dan keberanian di tengah ketidakadilan.
Atmosfer Menegangkan
Francis Lawrence berhasil menciptakan atmosfer tegang yang melekat sepanjang film.