Mohon tunggu...
Gunawan Sianturi
Gunawan Sianturi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Gunawan Sianturi ialah seorang pria yang memiliki antusias pada dunia sinema, senang mengulik informasi seputar game, teknologi, uang, dan issue terbaru. Gunawan Sianturi, seorang penulis yang ahli dalam bidang SEO, saat ini menjalankan profesi sebagai SEO Writers dan Freelance Writers. Penulisan yang dioptimalkan untuk mesin pencari, memastikan konten mudah ditemukan dan mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian online.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ini Cara Menghilangkan Tampilan Saluran di WhatsApp WA, yang Bikin Pusing dan Risih

9 Oktober 2023   19:59 Diperbarui: 9 Oktober 2023   20:08 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan saluran di WA WhatsApp sumber dokpri

Sebagai pengguna aplikasi, orang-orang cenderung ingin aplikasinya berjalan tanpa gangguan atau tanpa tampilan yang membuat pusing.

Salah satu hal yang membuat pusing terkadang muncul dari aspek tampilan aplikasi seperti WhatsApp yang kedatangan fitur saluran buat kanal terverifikasi.

Fitur saluran di aplikasi WhatsApp (WA) merupakan fitur terbaru yang diumumkan perusahaan aplikasi tersebut dan sudah bergulir sampai saat ini.

Dilansir oleh penulis Kompasiana dari laman resmi WhatsApp, (9/10/2023), tampilan saluran WA diciptakan dengan inovasi khusus pengguna agar mampu mengikuti kanal saluran yang telah tersedia dan mendapatkan pesan atau informasi terbaru dari beragam platform.

Bukan diciptakan untuk membuat para pengguna tercinta terganggu dengan tampilan fitur baru semacam saluran atau deretan kanal WhatsApp (WA) menutupi tampilan.

Deretan kanal WhatsApp tersebut digandrung mempunyai kapasitas layar yang cukup lebar. Hal ini dirasakan oleh pengguna sebagai gangguan tampilan dan kerap bikin pusing.

Sebagai catatan, kanal WhatsApp biasanya
Saluran WhatsApp terletak dalam menu pembaruan WhatsApp dengan mengganti posisi menu status yang sebelumnya dikenal sebagai tampilan status WhatsApp.

Bisakah fitur saluran WhatsApp dihilangkan?

Dirangkum oleh penulis Kompasiana dari laman Kompas Tekno, berikut cara menghilangkan tampilan saluran di WhatsApp, (9/10/2023) pukul 19.50 WIB.

Pusing Tampilan Baru, Ini Cara Menghilangkan Saluran di WhatsApp

Kabar santer dari pengguna yang ramai-ramai menyampaikan bahwa merasa terganggu dengan fitur atau tampilan ini, namun terdapat solusi mudah khusus pengguna yang ingin menonaktifkan tampilan saluran di WhatsApp, begini caranya:

Catatan: pengguna mampu mengirimkan saluran ke luar angkasa atau hilang dengan mengakusisi langganan dari akun kanal yang diikuti.

Langkah Pertama

Silakan jalankan aplikasi WhatsApp orisinil Anda serta pilih menu "Pembaruan WhatsApp."

Apabila ingin menonaktifkan kanal yang diikuti, temukan daftar kanal saluran yang berada bertepatan di bawah daftar status pada menu "Pembaruan WhatsApp."

Langkah Kedua

Semakin jauh daftar kanal yang ditampilkan, maka pengguna mesti bekerja ekstra untuk menonaktifkannya setelah Anda tekan dan buka ruang obrolan akun saluran yang ingin dihapuskan.

Tekan ikon yang berada pada sisi kanan atas dan berlanjut menekan pilihan 'Batal Mengikuti'.

Langkah Terakhir

Jangan panik apabila muncul pesan personal usai Anda tekan opsi "Batal Mengikuti" ataupun "Unfollow," pada akun kanal saluran tersebut.

Itu hanya konfirmasi yang memuat info pesan dari kanal tersebut yang tidak terima ketika dihapus.

Pasca konfirmasi pesan, dan Kamu sudah melakoni setiap langkah-langkah yang dibahas tadi, maka otomatis saluran yang semula menutupi tampilan hingga bikin pusing telah hilang.

Demikian itulah cara menghilangkan tampilan saluran di WhatsApp WA, yang bikin pusing dan risih para pengguna baru-baru ini.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun