Sebagai sutradara Oppenheimer, Christopher Nolan tidak perlu diragukan, tetapi sekaligus sebagai penulis adalah hal yang patut dilihat.
Mengapa demikian?
Nolan mengambil peran sebagai sutradara dan penulis adalah bukan hal yang baru, tetapi hasil cerita Nolan terkadang lebih rumit dari yang dibayangkan.
Hal ini tentu menciptakan suatu dinding penikmat filmnya, yang pastinya bukan kalangan semua umur.
Dilansir dari iMDb, film Oppenheimer diklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
3. Durasi dan Cerita yang Rumit
Dalam aspek durasi, film Oppenheimer memiliki waktu layar sebanyak 3 jam, waktu yang cukup lama untuk penyampaian pesan kepada penonton.Â
Apakah cukup?
Cerita Oppenheimer berfokus pada kisah biopik sosok J. Robert Oppenheimer, fisikawan dengan julukan Father of the Atomic Bomb, kerap dianggap sebagai individu yang berbahaya bagi beberapa negara para era 1940-an.
Dalam kisahnya, J. Robert Oppenheimer merupakan tokoh penting yang memiliki sejumlag kontribusi pada penelitian serta pengembangan bom atom di bawah proyek The Manhattan Project saat tahun 1940-an.Â
Lagi-lagi, aspek yang membuat film Oppenheimer enggan ditonton yakni peristiwa pengembangan bom atom di dunia, penduduk Jepang merupakan salah satu negara yang diprediksi enggan menyaksikan film ini.Â
Adapun durasi yang dirasa cukup memakan waktu, akibatnya penonton memiliki sedikit pemahaman terhadap seluruh konteks yang ada di film Oppenheimer.