Sejarah migrasi suku Jawa ke Kaledonia Baru dimulai pada abad ke-19, saat Kaledonia Baru menjadi koloni Prancis.Â
Pada masa itu, pemerintah kolonial Prancis membawa buruh kontrak dari berbagai bagian dunia untuk bekerja di perkebunan dan tambang di wilayah tersebut.Â
Salah satu kelompok migran yang dibawa oleh pemerintah kolonial Prancis adalah orang-orang Jawa.
Migrasi suku Jawa ke Kaledonia Baru berlanjut pada abad ke-20, terutama setelah Perang Dunia II.Â
Pada saat itu, banyak orang Jawa yang pindah ke Kaledonia Baru dalam upaya mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.Â
Mereka biasanya bekerja di sektor pertanian, perkebunan, dan sektor jasa lainnya.
Seiring berjalannya waktu, komunitas suku Jawa di Kaledonia Baru tumbuh dan berkembang.Â
Mereka membawa serta budaya, bahasa, dan tradisi mereka ke wilayah tersebut. Meskipun terpisah dari tanah air mereka, suku Jawa di Kaledonia Baru masih menjaga identitas budaya mereka dengan cara merayakan tradisi-tradisi seperti tarian, musik, dan masakan khas Jawa.
Suku Jawa di Kaledonia Baru terus mempertahankan warisan budaya mereka sambil beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat setempat.Â
Bahkan dahulu Suku Jawa juga kerap terlibat dalam kegiatan sosial dan politik di Kaledonia Baru, serta menjaga hubungan dengan komunitas suku Jawa di tempat lain, seperti Indonesia.
Menurut sejarah yang tercatat, kehadiran suku Jawa di Kaledonia Baru adalah hasil dari migrasi yang terjadi pada masa kolonial Prancis dan setelahnya.Â