Review film The Flash 2023, nonton karakter Barry Allen yang penuh ambisi, namun egois seperti diriku ini.
Tidak menyangka kalau film ini membawa banyak hal, lebih dari ekspektasi yang dimiliki para penggemar.
Film The Flash dijadwalkan tayang hari ini, (15/6/2023) di bioskop Indonesia, tanpa pikir panjang saya langsung berencana menontonnya malam ini.
Menurut kabar, film ini tengah banyak dibicarakan karena mengusung konsep multi universe, dan yang pertama dalam DCEU.
Saya secara personal mengakui, film The Flash 2023 merupakan sebuah kisah perjalanan kedewasaan Barry Allen dan bukan fokus pada cerita perjalanan waktu multi universe.
Perjalanan tersebut menyadarkan Barry bahwa narsistik, dan egoisme adalah dua sifat yang mampu membawa kehancuran pada dunia (dirimu).
Sebagaimana ulasan mengenai The Flash, ia melakukan perjalanan waktu ke masa lalu demi menyelamatkan Ibunya, tetapi justru mengakibatkan dirinya kehilangan kekuatannya.
Dalam cerita, dia menggunakan kekuatan supernya untuk kepentingan pribadi yang egois, dan mengakibatkan kehancuran semesta.
Kehancuran realitas akan terjadi apabila dia tidak memperbaiki masalah yang ia timbulkan.
Dalam sekuel ini, dia berhasil menuju dunia di mana Ibunya masih hidup, dan dirinya yang lain memergokinya mengacau.
Tiba-tiba dia sadar bahwa dirinya sudah mengacaukan realita dan merusak hukum multi semesta.
Dalam sekuel, Barry Allen memiliki perkembangan kedewasaan, karakter, dan kekuatan supernya.
Akting Ezra Miller sebagai The Flash cukup baik, ia mampu meracik sinergi dengan dirinya yang muda untuk saling bekerja bersama.
Aksi yang ditampilkan pun menarik, menambahkan slow motion, warna yang jelas, dan terkadang diiringi latar musik yang pas.
Secara menyeluruh, karakter ini berhasil membawa cerita multi universe versi DCEU pada awalan yang segar.
Batman (Michael Keaton) ditampilkan sangat baik, dan memiliki kemampuan menganalisis, menyusun strategi serta bertarung luar biasa.
Michael Keaton sebagai Batman memiliki Kharisma, dan menciptakan daya tarik tersendiri.
Sasha Calle sebagai Supergirl ditampilkan dengan cukup baik, memberi tahu asal-usul, dan membantu The Flash pada satu momen.
Andres Mushcietti selaku sutradara cukup berhasil menciptakan awal cerita multi universe versi DC.
Film ini pun menampilkan sinematografi yang baik sampai mampu membawa penonton bernostalgia.
Penonton akan dimanjakan dengan kualitas sinema yang berkelas, mengambil angle aksi karakter The Flash lebih dekat, dan Batman nampak orisinil.
Berdasarkan pendapat, film ini memperoleh beragam opini, dan preferensi mengenai The Flash bisa berbeda-beda.
Secara pribadi, saya menyimpulkan bahwa film The Flash merupakan sebuah film yang memberikan pesan kepada penonton.Â
Demikian adalah review The Flash 2023, film ini sukses dalam aksi-aksi yang ditampilkan, dan Barry Allen mampu berkembang jauh lebih baik dengan cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H