Review Scream 6, waralaba psikopat pembunuh masih bisa eksis di era film pahlawan.
Diketahui bahwa Scream VI masih mengandalkan sosok psikopat pembunuh dengan topeng muka peyotnya.
Film ini adalah salah satu waralaba yang fokus pada aksi pembunuh dengan ciri khas topengnya.
Matt Bettinelli-Olpin dibantu Tyler Gillett membuat film ini terlihat seperti minimalis usaha.
Entah apa yang membuatnya istimewa, film ini lumayan sukses di layar lebar dengan target yakni seluruh korban yang selamat dari serangan pembunuhan di Woodsboro.
Penasaran? Simak terus artikel berikut ini yang berjudul Review Scream 6 VI, Waralaba Psikopat Pembunuh Masih Eksis.
Peringatan! spoiler dapat membuat Anda tidak bersemangat menonton film ini.
Sinopsis Skor Oke
Laura Crane yang diperankan oleh Samara Weaving dijebak oleh mahasiswanya, Profesor Universitas Blackmore jurusan film itu dibunuh dalam film ini.
Pelakunya ternyata Jason yang diperankan oleh Tony Revolori, dan Jason dan Greg temannya berniat melanjutkan aksi tersebut.
Tapi saat ini mereka mengincar Sam yang dimainkan oleh Melissa Barrera dan Tara Carpenter diperankan oleh Jenna Ortega.
Hal ini mereka lakukan demi menuntaskan film ulah Richie Kirsch dan Amber Freeman.
Anehnya, Ghostface ternyata telah menelpon Jason terlebih dahulu dan datang untuk menikamnya.
Jason bersama Greg justru tewas pada cerita ini, lain halnya dengan Sam yang sedang masa sesi terapi.
Diketahui, ia saat ini tinggal dengan adiknya Tara dan para penyintas Woodsboro lainnya yaitu Chad diperankan oleh Mason Gooding.
Kemudian, ada kembarannya yaitu Mindy diperankan oleh Jasmin Savoy Brown, Quinn diperankan oleh Liana Liberato, serta Anika diperankan oleh Devyn Nekoda, dan Ethan oleh Jack Champion.
Penting untuk menyebut nama mereka, karena mereka akan menjadi target Ghostface pada cerita ini.
Suatu hari mereka datang ke sebuah pesta, Sam dengan emosi memaksa adiknya untuk pulang.
Tetapi temannya justru mencoba menenangkan Sam agar tidak perlu khawatir.
Singkatnya, setelah pesta mereka pulang dan menemukan berita terkai pembunuhan Jason dan Greg, dan tiba-tiba seorang detektif menghubungi Sam untuk dimintai keterangan.
Detektif itu mengungkap bahwa terdapat kartu ID milik Sam pada lokasi TKP pembunuhan.
Tetapi, aksi ghostface datang saat Sam keluar dari kantor polisi.
Rupanya itu adalah cara untuk menarik Sam keluar dari persembunyian, seketika ghostface datang dan mencoba melakukan aksinya.
Namun, pada percobaan ini mereka berhasil selamat dan orang lain jadi korban.
Mengetahui kronologi aksi itu membuat detektif melakukan kerjasama dengan Sam dan kawan-kawan untuk mengungkap siapa di balik topeng ghostface kali ini.
Penggemar Scream tentu akan senang mengetahui ghostface masih berkeliaran dengan gila.
Dalam hal ini, penonton bakal mengharapkan perkembangan dari teror ghostface.
Karakter Skor Kurang
Mengesampingkan skor akting para pemeran, karakter yang terlalu banyak tampil di layar membuat teror jadi remeh.
Film teror psikopat harusnya semakin seru, tetapi jangan terlalu berharap pada film Scream 6.
Saya pun bingung review film Scream VI mesti fokus mengulik apa, satu hal yang pasti adalah tidak sedikit penggemar menyukainya.
Buat penonton baru, tidak apa-apa merasakan kebingungan dengan alur dan para karakter yang tampil.
Karena Scream VI dianggap tidak ramah dengan pendatang baru, digandrung penonton mesti menonton urutan sebelum film ini.
Sensus Skor Lumayan
Sensus skor lumayan artinya film Scream VI lumayan dijadikan tontonan malam untuk meningkatkan rasa kantuk dan ingin tidur selama menyaksikannya.
Nilai meta untuk film ini pun lumayan, tidak ada yang lebih baik dari martabak.
Karakter kuat sudah tidak ditonjolkan, produser terkesan hanya ingin menciptakan fomo sekejap.
Apabila ada kelanjutan film ini, maka penontonnya pasti mereka yang tidak mencari kenikmatan pada sinema yang baik.
Demikian adalah review Scream 6 atau VI, film ini memiliki akhir cerita yang cukup untuk menutup selamanya tentang cerita muka hantu/ghostface.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H