Lumpur Lapindo merupakan bekas bencana alam yang terjadi pada tahun 2006 di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Peristiwa tersebut masih menjadi perhatian masyarakat hingga saat ini, karena dampaknya yang luas dan bertahan lama. Saat itu, pada 29 Mei 2006, terjadi semburan lumpur panas di dekat sumur gas Banjar Panji-1 milik PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Letusan tersebut mengakibatkan munculnya semburan lumpur yang terus mengalir hingga saat ini. Penyebab pasti terjadinya letusan masih menjadi perdebatan, namun dugaan utama adalah adanya kesalahan dalam aktivitas pengeboran sumur gas.
Dari Tanggulangin hingga Jalan Raua Porong, Anda bisa melihat papan bertuliskan "Wisata Lumpur Lapindo" dari sisi kiri jalan. Untuk mencapai tempat wisata lumpur lapindo ini dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dari kota Sidoarjo.
Di kawasan wisata Lumpur Lapindo juga terdapat beberapa objek wisata yang akan mengajak pengunjung wisata berkeliling melihat suasana Wisata Lumpur Lapindo, yaitu lautan lumpur dari atas tanggul yang mengelilingi semburan lumpur. Wisata lumpur Lapindo ini juga menjadi spot foto prewedding di kawasan lumpur kering. Belum ada tiket resmi untuk wisata semburan lumpur Lapindo ini, namun pengunjung akan dikenakan biaya sebesar 10.000. Jadi bagi pengunjung jika ingin melihat sensasi wisata lumpur lapindo sebaiknya pada pagi atau sore hari karena suasana pagi atau sore hari sangat indah untuk berkunjung dan bersantai di wisata lumpur lapindo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H