Sebelum meninggalkan taman, saya menyempatkan diri untuk berbincang dengan seorang penjaga taman. Ia membagikan informasi menarik bahwa taman ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis burung dan kupu-kupu, menjadikannya miniatur ekosistem urban yang penting bagi keanekaragaman hayati kota.
Akhirnya, dengan berat hati saya harus berpisah dengan keindahan Taman Suropati. Namun, saya membawa pulang lebih dari sekadar kenangan indah. Saya membawa pulang kesadaran baru akan pentingnya ruang hijau di tengah kota, apresiasi terhadap sejarah dan budaya yang tersimpan dalam setiap sudut taman, serta kekaguman pada bagaimana sebuah taman dapat menjadi pemersatu masyarakat yang beragam.
Taman Suropati telah memberikan saya pengalaman yang memperkaya jiwa. Ia bukan sekadar taman, melainkan cermin kehidupan kota Jakarta yang dinamis namun tetap menjunjung tinggi nilai sejarah dan kebersamaan. Saya berjanji dalam hati untuk kembali lagi, mungkin di lain waktu, untuk kembali merasakan pesona Taman Suropati yang tak lekang oleh waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H