Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembenci Jangan Dibenci

7 Maret 2018   03:59 Diperbarui: 7 Maret 2018   04:05 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup kita di dunia ini tak selamanya mulus. Pasti akan ada hambatan, meskipun itu kecil. Hidup ini tak selamanya bahagia, akan ada suatu waktu di mana kita dipertemukan dengan sesuatu yang tak bahagia. Dan, yang lebih tahu hal ini adalah diri kita sendiri.

Hari ini senang, bisa jadi besok kita susah. Kemarin kita bergembira dan tertawa, bisa jadi hari ini atau besok kita dilanda kesedihan dan tangisan.

Bulan ini mungkin kita akan mendapatkan rezeki yang begitu berlimpah. Bisa jadi bulan yang akan datang, rezeki menjauhi kita.

Ya, begitulah hidup ini. Selalu berpasang-pasangan. Bila ada siang hari, maka malam hari sudah pasti hadir menyapa.

Demikian juga dalam menjalani rutinitas keseharian kita. Ada banyak komentar orang yang menghampiri telinga kita, mulai dari sesuatu yang positif maupun negatif. Itu adalah hal yang lumrah. Sekali lagi, seperti itulah hidup ini.

Sebaik apa pun seseorang, akan ada orang yang tak menyukainya. Apalagi kepada orang yang jahat, tak sedikit orang yang membencinya. Begitulah kebanyakan yang terjadi di lapangan.

Pada orang baik, misalnya, akan ada orang-orang yang mencari celah dan kesalahannya. Apalagi kalau orang baik yang dimaksud sudah mapan, terkenal dan memimpin suatu organisasi. Tak sedikit orang yang sengaja mencari kesalahan dalam kepemimpinannya.

Tak perlu terlalu jauh kita mengambil contoh. Barangkali pada pribadi kita masing-masing. Percayalah, tidak semua orang menyukai kita, meskipun kita telah melakukan suatu kebaikan. Tetapi, tidak perlu berkecil hati. Sebaiknya kita berterima kasih bila ada orang yang membeci kita. Sebab, paling tidak mereka peduli dengan kita.

Kita tak perlu membenci seseorang yang telah berbuat jahat kepada kita. Justru sebaliknya, alangkah baiknya kita terus berbuat baik kepadanya. Jika kita membalas dengan kejahatan pula, lantas apa bedanya kita dengan orang yang dimaksud?

Pembenci kita, tak perlu dibalas dengan kebencian pula. Baiknya, kita doakan siapa pun orangnya, agar ia sadar. Sekali lagi, kita perlu berterima kasih kepada orang yang membenci kita. Sebab, di situ bisa menjadi ladang amal bagi kita.

Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun