Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tak Ada Kompor, "Rice Cooker" pun Jadi

9 November 2017   23:02 Diperbarui: 9 November 2017   23:34 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di tanah perantauan, jauh dari keluarga, adalah sesuatu. Apa yang belum dialami di lingkungan keluarga, bisa saja terjadi di tempat rantau. Demikian juga sebaliknya, yang tidak pernah terjadi di lingkungan keluarga, bisa saja terjadi di tanah perantauan. Dan, itu pernah saya alami.

Hidup jauh dari keluarga itu, punya sejuta cerita. Pokoknya, ada saja cerita atau pengalaman yang unik dan menarik untuk dibahasatuliskan. Barangkali, yang pernah saya lakukan ini, pernah juga dialami oleh orang lain, khususnya teman-teman mahasiswa. Hehehe.

Setelah beberapa tahun berada di tanah rantau, dulu, saya kemudian tinggal berdua dengan adik kandung saya. Ia menyusul saya untuk menimba ilmu di tempat yang sama. Sebelumnya, saya hanya tinggal di Sekretariat salah satu organisasi yang saya masuki.

Saya masih ingat betul, bahwa di kos baru tersebut, kami hanya memiliki ricecooker sebagai tempat untuk mengubah beras menjadi nasi. Itu satu-satunya. Tak ada kompor dan peralatan lainnya.

Oleh karena tak ada kompor, mau tidak mau, untuk memasak sayur dan juga menggoreng ikan kering terpaksa menggunakan ricecooker. Hehehe. Luar biasa, itu saya lakukan bersama adik saya (Furqan). Barangkali, kalau untuk memasak/merebus sayur, hal yang biasa saja. Namun, bagaimana kalau digunakan untuk menggoreng ikan kering?

Saya pun penasaran dan ingin mencobanya. Itu terpaksa saya lakukan, sekali lagi, oleh karena tak ada kompor. Sementara, ikan kering banyak sekali yang sengaja dikirim oleh orang tua di kampung. Mulailah saya beraksi. Memasukan sedikit minyak goreng. Hehehe. Hasilnya luar biasa. Tidak seperti dugaan awal. Tidak seperti digoreng dengan bantuan kompor. Ya, ikan yang semulanya keras dan kering, namun setelah digoreng menggunakan ricecooker berubah menjadi lembek. Hehehe. Hal seperti ini seringkali saya lakukan kala itu. Begitulah kehidupan "mahasiswa," apa pun bisa terjadi. Inilah cerita saya yang tak berbobot.

Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun