Setiap orang tentu memiliki kelebihan dan keistimewaannya masing-masing, dalam hal dan bentuk apa pun. Demikian juga, kekurangan pasti juga dimiliki oleh tiap individu. Percaya atau tidak, yang jelas kedua unsur ini (kelebihan dan kekurangan) sudah pasti melekat pada masing-masing orang.
Sepintar dan secerdas apa pun orang yang pernah kita lihat dan temui, tentu ia juga mempunyai kekurangan di lain sisi. Sebaliknya, "sebodoh" apa pun orang yang barangkali pernah kita kenal, percayalah bahwa ia juga mempunyai kelebihan dan keistimewaan yang mungkin tidak dipunyai oleh orang lain.
Barangkali kalau kita mau tengok ke belakang, misalnya waktu sekolah dahulu. Atau barangkali bagi yang masih duduk di bangku sekolah, bisa melihatnya langsung. Di dalam satu ruangan atau kelas, misalnya, tentu di antara teman-teman pasti ada yang menonjol di salah satu mata pelajaran tertentu. Demikian juga sebaliknya.
Di sisi lain, pasti akan ada di antara teman-teman yang kurang menonjol dalam mata pelajaran tertentu. Mengapa demikian? Sebab, itulah kemampuan masing-masing manusia. Ada yang mempunyai kelebihan di mata pelajaran A, misalnya, namun di sisi lain, bisa saja ia kurang menonjol bahkan tidak menyukai mata pelajaran B, dan seterusnya. Ini umumnya realita yang terjadi di lapangan.
Adanya pemberian "label" kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki oleh seseorang, pada dasarnya bukan bertujuan untuk mengotak-ngotakkan atau sebagai jurang pemisah dengan orang lain. Menurut saya, bukan seperti itu. Namun, justru dengan ini, sebagai bentuk untuk saling menguatkan satu sama lain, saling membantu dan bekerja sama demi menghasilkan sesuatu yang positif. Kolaborasi atau bekerja sama itu penting sekali, untuk mengisi kekurangan di antara sesama.
Kita tidak boleh menganggap remeh orang lain, lantaran orang lain tidak mengetahui terhadap sesuatu yang kita ketahui. Boleh jadi sekarang ia belum mengetahuinya, dan siapa tahu di lain waktu justru ia yang lebih mengetahuinya. Juga, jangan sampai kita berlaku semena-mena terhadap orang yang barangkali menurut kita berada jauh di bawah kita. Akan lebih baik dan lebih indah, manakala kita mau mengisi kekurangan orang lain dengan kelebihan yang kita miliki. Hal yang seperti ini juga, sesungguhnya merupakan suatu keharusan bagi siapa pun yang mempunyai kelebihan sesuatu, entah itu pengetahuan, harta, atau lainnya untuk membantu orang lain.
Sekali lagi, jangan pernah menganggap remeh orang lain, oleh karena kita memiliki kelebihan dalam segala hal. Ingat, bahwa kita juga pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Sehebat apa pun Anda, pasti Anda juga butuh orang lain demi memenuhi berbagai kebutuhan hidup lainnya. Seorang pegawai tak akan bisa makan nasi manakala tak ada seorang petani yang menanam padi. Seorang prsesiden tidak akan bisa makan ikan laut, kalau saja tidak ada nelayan yang tugasnya mencari dan menangkap ikan di laut yang kemudian di jual di pasar.
Ya, seperti inilah hidup. Satu orang, misalnya mempunyai kelebihan di bidang X, dan di lain sisi, orang lain juga memiliki kelebihan di bidang Y, Z, dan lain-lain. Tidak ada istilah orang yang serba bisa atau jenius dalam segala sesuatu di dunia ini, sekecil apa pun pasti punya kekurangan. Jadi, jangan pernah menganggap remeh orang lain atau profesi yang disandang oleh orang lain, yang barangkali menurut persepsi orang tertentu itu "murahan."
 Wallahu a'lam.
Oleh: Gunawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H