Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengalaman Menyunting Naskah Buku

26 Agustus 2017   02:28 Diperbarui: 26 Agustus 2017   05:58 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kebahagiaan dan kehormatan tersendiri karena beberapa hari lalu, saya dipercaya oleh teman-teman di salah satu organisasi yang saya ikuti untuk menyunting naskah antologi perdana mereka. Menurut saya, ini adalah momen yang sangat tepat bagi saya untuk belajar menyunting atau mengedit tulisan orang lain. Ya, inilah pengalaman pertama saya dalam hal menyunting karya tulis orang lain.

Jujur, saya hanya nekat dan memberanikan diri. Sebab, sekali lagi, ini adalah pertama kalinya saya menyunting karya tulis orang lain. Walau demikian, saya harus tetap berusaha semaksimal mungkin dan utamanya tidak mau mengecewakan mereka yang telah memercayakan saya.

Setiap naskah yang masuk lewat email, saya mencoba meliriknya. Dan ternyata betul apa yang disampaikan oleh Dr. Ngainun Naim ketika acara Kopdar IV SPN di ITS Surabaya, 21 Mei 2017 lalu, bahwa menyunting tulisan orang lain kadang membuat pusing, apalagi penulisnya bukan satu orang. Saya betul-betul sudah merasakannya. Sulit dan agak membuat pusing memang. Hehehe. Mungkin, bagi yang sudah sering menyunting naskah orang lain, hal yang seperti ini biasa-biasa saja dan tidak berat. Namun, bagi saya sebagai orang yang baru belajar, tentu ini merupakan sebuah tantangan yang sangat berat. Dan, tantangan baru ini harus saya tuntaskan. Semoga tidak mengecewakan teman-teman di organisasi tersebut.

Saya pun mencoba mempraktikkan tips yang diberikan oleh Dr. Ngainun Naim, yaitu pada saat menyunting berbagai naskah tersebut, saya menonaktifkan Android atau HP saya untuk sementara waktu. Sebab, kalau tidak dinonaktifkan, bisa saja pikiran saya terganggu dan teralihkan. Hehehe.

Sungguh pengalaman yang luar biasa dan penuh dengan berbagai tantangan. Sulit memang, tapi harus saya coba dan jalani. Sebab, jikalau saya tidak pernah mau mencoba dan menjalaninya, maka sampai kapan pun saya tidak akan pernah bisa dan tahu bagaimana cara menyunting naskah orang lain.

Alhamdulillah, dalam beberapa hari kemudian, akhirnya puluhan naskah yang dikirim oleh teman-teman lewat email saya tersebut selesai juga saya edit dan atau sunting. Sungguh lega memang, bila suatu pekerjaan telah tuntas. Semoga naskah antologi perdana teman-teman saya tersebut segera diterima oleh penerbit dan juga "layak" dikonsumsi oleh publik.

 Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun