Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Menjadi Pemimpin

20 Agustus 2017   00:09 Diperbarui: 20 Agustus 2017   04:25 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi seorang pemimpin itu bukan perkara mudah. Terlebih itu memimpin orang banyak. Sebab, tanggung jawab dan risikonya semakin besar. Dalam hal ini seorang pemimpin harus bisa memahami karakter dari masing-masing orang yang dipimpinnya. Ia harus belajar bagaimana cara mengambil keputusan dalam suatu rapat. Ia harus belajar bagaimana cara menghargai dan menerima masukan dari setiap orang yang dipimpinnya, dan lain-lain.

Untuk menunjang itu semua (keberlangsungan kepemimpinannya), sekali lagi, mau tidak mau ia harus banyak belajar. Tanpa itu, ia tidak akan bisa memimpin orang banyak yang dimaksud. Maka tidak heran jika kita menemukan sebuah komunitas atau organisasi yang mulai dari strukturnya sudah kacau, ditambah lagi tidak adanya kemampuan memimpin dari seorang pemimpin. Akhirnya, komunitas atau organisasi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Pemimpin dalam suatu komunitas atau organisasi bagaikan kepala sebagaimana yang terdapat pada tiap manusia. Bayangkan saja, bilamana kepalanya rusak apalagi sampai tidak ada, maka organisasi yang dimaksud tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Memang betul, bahwa dalam organisasi itu butuh kerja sama (team work), namun semua itu tergantung daripada ketua atau pimpinannya. Maksudnya, bahwa bagaimana pun hebat dan bagusnya potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota, namun bila pemimpinnya tidak bisa mengakomodir itu semua, maka potensi atau kemampuan itu tidak bisa dimanfaatkan dan percuma saja. Itulah pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah komunitas atau organisasi.

Satu hal yang penting juga menurut saya, adalah bahwa memimpin suatu komunitas atau organisasi itu tidak terlalu sulit, asalkan kita mampu memaksimalkan potensi atau sumber daya anggotanya. Yang susah, menurut saya, adalah memimpin diri sendiri. Menyuruh orang lain untuk melakukan ini dan itu gampang sekali. Akan tetapi, apakah kita mampu untuk memerintahkan diri sendiri agar mau melakukan hal demikian? Jawabannya, menurut saya, belum tentu. Kita gampang untuk menceramahi orang lain, namun kadang sulit untuk menceramahi diri sendiri. Kita sangat mudah untuk menasihati orang lain, namun menasihati diri sendiri tidak bisa.

Jadi, mari kita belajar untuk betul-betul bisa menjadi pemimpin, tidak hanya belajar memimpin suatu komunitas, organisasi, atau sejenisnya, namun lebih dari itu. Kita juga harus belajar, bagaimana cara memimpin diri kita sendiri. Sebab, menurut hemat saya, bila kita mampu memimpin diri kita sendiri, maka untuk memimpin dan mengarahkan orang lain akan jauh lebih enteng. Oleh karena itu, mari kita belajar terlebih dahulu untuk memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang banyak.

 Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun