Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bisa karena Terbiasa

10 Mei 2017   23:20 Diperbarui: 11 Mei 2017   00:49 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuatu yang baru itu memang terasa asing. Supaya tidak terasa asing maka kita harus mengenalnya lebih dekat. Bila sudah mengenal lebih dekat, maka rasa cinta pun sedikit demi sedikit akan tumbuh, insya Allah. Agar cinta tetap tumbuh subur, maka harus dijaga dan dirawat dengan sepenuh hati.

Begitu pula dengan menulis. Memang, menulis itu sesuatu yang asing, termasuk bagi saya. Supaya tidak terasa asing dan untuk mengenalnya, maka kita harus memulai menulis dari sekarang juga. Bila kita sudah mulai menulis, maka rasa cinta akan menulis pun pasti akan tumbuh sedikit demi sedikit. Rasa cinta dalam menulis bisa tetap tumbuh subur bilamana kita mau menjaga dan merawatnya dengan sungguh-sungguh. Tahap selanjutnya adalah kita harus membiasakan diri untuk rutin dan terus menulis.

Seseorang tidak akan bisa dan mahir menulis, kalau ia tidak mau bersegera untuk memulai menulis. Sekali lagi, untuk mengetahui apakah kita bisa menulis atau tidak, tidak ada cara lain, melainkan dengan bersegera dan memulai menulis dari sekarang juga. Itu kuncinya, menurut saya.

Banyak orang bertanya kepada saya, bagaimana cara Anda bisa menghasilkan tulisan tiap harinya? Jawaban saya sederhana saja. Ya, dengan menulis. Tidak mungkin saya bisa menghasilkan tulisan tiap harinya kalau tidak pernah menulis. Itu sesuatu yang mustahil terjadi.

Walaupun kita mempunyai segudang pengetahuan di kepala, tidak akan bisa menghasilkan karya tulis tanpa kita menulisnya. Kasihan juga kepalanya, kalau setiap hari hanya diisikan dan dipenuhi dengan berbagai pengetahuan. Mungkin akan terasa berat. Hehehe. Cobalah untuk menuangkannya di atas lembaran kertas atau laptop/komputer.

Penulis-penulis hebat dan terkenal di berbagai penjuru dunia, bisa menghasilkan berbagai karya tulis, seperti buku, artikel, dan lainnya, karena mereka menulis. Tidak ada yang langsung jadi begitu saja. Mereka, semuanya mulai belajar dari nol, bahkan mungkin dari minus. Tiap waktu mereka selalu belajar, belajar, dan belajar untuk terus menulis. Tidak ada yang instan, kecuali mie instan. Hehehe.

Wahai Anda yang di sana, menulislah! Iya, Anda. Kok, hanya asyik saja membaca tulisan saya sih. Mari kita sama-sama belajar menulis! Asyik, loh. Bahkan, Anda akan ketagihan kalau sudah memulainya. Jangan banyak pikir, mulai saja menulis dari sekarang! Sana, ambil pulpen dan kertas. Yang punya laptop, silakan diambil, lalu kasih ke saya. Nanti saya yang jual buat modal pulang kampung. Ups, salah. Hehehe. Maksud saya, yang ada laptop atau komputer, silakan digunakan untuk belajar menulis dan menulis. Jangan hanya digunakan untuk menonton film Korea, Thailand, India, Hollywood, putar lagu, dan lainnya. Ayo, manfaatkan sebagai media untuk menulis sesuatu.

Tulislah, apa pun itu. Mungkin pengalaman hidup Anda atau apa saja. Yang penting menulis. Baik dalam bentuk puisi, cerpen, opini, atau pun bentuk lainnya. Abadikan semua pengalaman hidup Anda. Abadikan setiap ide, gagasan, dan pemikiran Anda. Jangan biarkan itu semua mengendap di kepala Anda. Karena barangkali, jika Anda tidak menulisnya, ia akan pergi begitu saja. Tanpa permisi. Dan mungkin tidak akan pernah kembali. Oleh karena itu, tumpahkan itu semua di atas lembaran kertas atau di laptop/komputer!

Mungkin, ada yang bertanya: Saya kan tidak suka membaca buku, bagaimana bisa menghasilkan sebuah tulisan? Oke, saya jawab. Ide atau inspirasi tidak hanya ada di dalam buku. Ide atau bahan untuk ditulis itu ada di mana-mana. Bisa Anda dapatkan lewat internet atau sejenisnya. Bisa Anda peroleh ketika sedang duduk, berjalan, berlari, bahkan ketika Anda tidur sekali pun. Ide itu bertebaran di mana-mana, ada di alam sekitar kita.

Wallahu a’lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun