Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karena Semua Butuh Proses

14 April 2017   23:01 Diperbarui: 15 April 2017   08:00 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak kecil yang kita lihat sudah bisa berjalan, awalnya tidak langsung bisa seperti itu. Ia berawal dari merangkak, kemudian diajarkan berdiri oleh orang tuanya lalu diajarkan berjalan sampai ia bisa berjalan dengan sendirinya. Seorang mahasiswa yang mendapatkan predikat lulusan terbaik di universitasnya tidak langsung jadi seperti itu. Ia berjuang dan belajar dengan giat untuk mendapatkan predikat tersebut.

Seseorang yang menjadi pejabat tinggi, tidak mungkin langsung menjadi seperti itu tanpa suatu proses sehingga jabatan itu melekat padanya. Bahkan seseorang yang melewati “jalan pintas” untuk mencapai sesuatu yang diinginkan juga pasti butuh proses. Ya, tentu proses untuk mendapatkan jalan pintas tersebut paling tidak ia harus mengetahuinya. Hematnya, untuk mencapai sesuatu yang diinginkan oleh seseorang pasti butuh proses.

Tanpa sebuah proses tak akan ada hasil. Semakin berkualitas proses yang dilakukan oleh seseorang maka yakinlah hasil yang diperolehnya akan memuaskan dan terasa nikmat. Memang nikmat rasanya apabila hasil yang digapai melewati proses yang berliku-liku. Namun lebih nikmat lagi jika di mulai dengan niat yang ikhlas dan proses untuk menggapainya juga halal.

Saya rasakan sendiri, ketika awal mula memulai menulis buku pertama. Proses penulisannya cukup menguras tenaga dan pikiran. Lebih dari tujuh bulan baru bisa saya selesaikan tulisan tersebut sehingga bisa menjadi sebuah naskah buku untuk diterbitkan.

Namun, tidak berhenti sampai di situ. Saya ke sana ke mari dan berdiskusi dengan teman-teman untuk meminta saran, bagaimana kiranya agar buku saya tersebut bisa diterbitkan sesegera mungkin. Walaupun dengan proses yang bisa dibilang cukup lama (kurang lebih lima tahun), akhirnya buku pertama saya bisa diterbitkan (Juni 2016).

Begitu pula dengan buku kedua, baru bisa saya terbitkan setelah melewati proses penulisan, dan lain-lain sekitar empat tahun (terbit Juni 2016). Betul-betul memerlukan waktu yang cukup lama. Ya begitulah, semuanya pasti butuh proses. Meskipun dalam proses penulisan buku-buku tersebut sempat juga membuat saya down. Maklumlah, penulis juga manusia.

Wallahu a’lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun