Mohon tunggu...
Jajang Gunawan
Jajang Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Create your Great Life!

Saya merupakan seorang mahasiswa Universitas Pamulang yang mana juga menjadi karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Pusat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Stop Ucap Gila, Ganti Saja dengan ODGJ!

14 Februari 2022   21:02 Diperbarui: 14 Februari 2022   21:04 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajang Gunawan (https://www.canva.com)

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak masyarakat hebat yang bisa menciptakan beragam bahasa unik sekaligus menggelitik jika diungkapkan. Banyak bahasa yang disebutkan yang dikatakan bisa untuk lelucon bahkan sampai menghina. Yang paling umum adalah sebutan gila, segleng, sinting, miring atau tidak waras. Siapa sangka ini bisa saja sebagai hinaan untuk menyudutkan orang yang terkena gangguan jiwa. Lalu mengapa banyak orang yang sering menyebutkan kata-kata itu. Dianggap lelucon padahal menjerumus kedalam penghinaan. Contohnya saja seperti "gila lu ndro" sepele tapi menyudutkan. Apakah kata kata ini akan dihilangkan? Yap betul kata gila bagi orang yang terkena gangguan jiwa dinilai cukup kasar atau bahkan berlebihan.

Menyamaratakan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dengan pasien sakit lainnya juga sangat penting. Menurut saya memandang sebelah mata para pasien ODGJ sama seperti anda tidak menghargai sesama manusia. Banyak kalangan remaja yang mengatakan "ah biasa saja, dia engga akan sakit hati kalau dibilang gila" memang benar gangguan jiwanya terganggu tapi mau bagaimana pun ini tetap tidak bisa dibiarkan dan harus ditindak lanjuti. Semakin banyak manusia dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) maka semakin banyak juga masyarakat yang ngawur dengan ucapannya. Istilah 'orang gila' sudah tidak diajurkan lagi digunakan untuk menyebut pasien gangguan jiwa.

Hanya ada tiga istilah yang telah diakui dan disepakati oleh kelompok profesi dan LSM adalah Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK), Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang Dengan Skizofrenia (ODS). Guyonan receh seperti "sakit gila" akan semakin mempersulit proses penyembuhan para pasien penderita gangguan jiwa. Jika mereka boleh memilih pastinya tidak mau menderita tekanan batin sampai menderita gangguan jiwa maupun mental. Bertemu dengan orang yang suka berkeliaran di jalanan dengan pakaian yang tidak lazim disebut "gila", dalam tongkrongan jika ada yang berbuat onar sedikit dikatakan " ga waras". Jika di amati lagi ungkapan seperti itu lebih menuju pada tindakan bullying. Sudah ada istilah baru yang telah diterapkan dan diumumkan untuk menyebut pasien dengan gangguan mental dan jiwa, tidak lagi sembarangan, yang masih tterus-terusanberkata seenaknya kan ditindak lanjuti.

ODGJ sering dianggap meresahkan didalam masyarakat, tanpa disadari mereka adalah korban. Banyak ODGJ yang dipasung agar tidak berkeliaran. Bukankah tindakan ini sangat keterlaluan. Pernah saya menjumpai ODGJ yang tidak sengaja lewat di kerumunan masyarakat dan Perlakuan masyarakat kepada pasien ODGJ sangatlah meresahkan, menganggap remeh ODGJ dan tidak memperdulikan mereka. Mencaci sembarangan seperti "orang gila kayak dia dikandangi aja biar ga ada korban". Hello, yang mengalami gangguan jiwa juga masih manusia harusnya diperlakukan seperti layaknya manusia pada umumnya. Maka dari itu telah muncul istilah untuk seseorang yang gangguan jiwanya terganggu.

Hal ini bertujuan agar para pasien ODGJ tidak lagi tersudut kan dan proses pemulihannya pun semakin mudah dan cepat. Jika pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin namun masyarakat tidak turut berpartisipasi mewujudkannya sama saja bohong, tidak akan pernah muncul timbal balik. ODGJ adalah mereka yang memiliki tekanan dalam pikiran, perilaku maupun perasaan, siapa saja dapat mengalami gangguan jiwa seperti ini. Dan mereka dapat disembuhkan jika ada dorongan dan kerja sama dari berbagai pihak. Termasuk kita masyarakat sekitar. Berhenti menggunakan cemohan "sakit gila" pada mereka yang butuh dorongan untuk sembuh, sebut saja dengan ODGJ, ODMK atau ODS. Yu saling membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun