Mohon tunggu...
GUNAWAN
GUNAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru ASN

Guru desa melakukan apa saja agar otak tidak beku.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tajamkan Penamu Anakku, Bukan Pedangmu

17 April 2022   02:30 Diperbarui: 17 April 2022   04:49 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Koleksi Pribadi.

Mungkin saat itu engkau belum menyadari bahwa engkau mulai tumbuh di sekeliling orang-orang yang selalu terbuka dalam berpikir, berlapang dada pada kritik, dan menghargai pendapat dan pemikiran apapun sekalipun berbeda bahkan berlawanan.

Daddy tidak merasa heran ketika engkau duduk di bangku sekolah engkau selalu berminat untuk bergabung di klub ekskul diskusi siswa. Pun juga ketika engkau masuk kuliah di perguruan tinggi yang kebetulan Daddy-Mommymu ini juga satu almamater denganmu. Engkau sering berdiskusi ramai dengan kawan-kawanmu, walaupun sekarang sering hanya lewat layar komputer di kamarmu dan suara serunya hanya Daddy dengar dari speakernya.

Engkau pun juga sering berdiskusi dan berkolaborasi dengan kawan-kawan internasionalmu lewat jaringan internet. Anak-anak muda dari berbagai negara dengan latar kehidupan dan kultur yang berbeda yang punya dorongan sama untuk saling belajar dan mengerti satu sama lain.

Beruntungnya engkau anakku, engkau bisa selalu bersemangat dan bergembira dalam suasana keberbedaan dan bahkan kontradiktif dalam kumpulan diskusi seperti itu.

Daddy hanya berpesan kepadamu. Jangan lupa bahwa di luar dirimu dan orang-orang yang berkepribadian seperti dirimu, selalu ada orang-orang yang sulit bergembira dalam menjalani keberbedaan yang, tak bisa tidak, harus mereka jumpai dalam hidup mereka.

Di luar sana, ada banyak orang yang selalu bersikap menunjukkan penolakan terhadap ide, gagasan, opini, atau bahkan hanya sekedar kata, yang mengganggu kenyamanan mereka. Engkau sudah pasti tidak bisa merayakan kegembiraan perbedaan itu bersama mereka.

Sangat tidak produktif jika engkau berdiskusi dan berdialog dengan orang yang tak mau menerima pemikiran diluar dunianya. Jangan coba-coba memaksakan ide, jika tak ingin engkau ditolak mentah-mentah, atau bahkan menyuruhmu enyah dari hadapan mereka.

Tetapi kemampuan untuk menghadapi pihak yang tak sepemikiran tentu sangat engkau butuhkan pada perjalanan hidupmu selanjutnya. Tetaplah yakin bahwa pena yang engkau guratkan dengan bijak akan lebih perkasa efeknya daripada kekuatan pedang.

Tetaplah menulis dengan pena, mengetik di keyboard, atau berlisan bicara untuk menuangkan idemu.

Perbanyaklah menimba air pengetahuan dari sumur, sungai, danau dan lautan ilmu yang berbeda. Banyaklah berguru kepada siapapun yang engkau temui. Setiap diri seseorang pasti menyimpan sesuatu berharga yang engkau tidak ketahui.

Ingatlah perintah "Iqra" (Bacalah), satu kata yang begitu dalam maknanya itu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun