Di Kroton, Pythagoras mendirikan sekolah filsafat yang dikenal sebagai Pythagoras. Sekolah ini tidak hanya berfokus pada matematika dan filsafat, tetapi juga pada gaya hidup yang melibatkan diet ketat, latihan fisik, dan kontemplasi spiritual. Para pengikut Pythagoras, yang dikenal sebagai Pythagoras, menjalani kehidupan komunal dan mengikuti aturan ketat yang ditetapkan oleh Pythagoras.
Pythagoras percaya bahwa realitas pada dasarnya adalah matematika. Ia melihat angka sebagai esensi dari segala sesuatu dan percaya bahwa prinsip-prinsip matematika mendasari harmoni alam semesta. Pythagoras juga percaya pada reinkarnasi jiwa dan pentingnya pemurnian jiwa melalui kontemplasi dan disiplin spiritual.
Salah satu ajaran penting Pythagoras adalah konsep "tetra c t y s," yang merupakan segitiga yang terdiri dari sepuluh titik yang disusun dalam empat baris. Bagi Pythagoras, tetra c t y s melambangkan kesempurnaan dan harmoni alam semesta.
Pythagoras juga dikenal karena penekanannya pada pentingnya musik dalam pendidikan dan kehidupan spiritual. Ia percaya bahwa musik dapat memengaruhi jiwa manusia dan bahwa harmoni musik mencerminkan harmoni.
Pythagoras, seorang filsuf dan matematikawan Yunani kuno, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah matematika. Ia lahir sekitar tahun 570 SM di pulau Samos, Yunani, dan meninggal sekitar tahun 495 SM di Metapontum, Italia. Pythagoras terkenal karena kontribusinya dalam bidang matematika, terutama dengan teorema yang dinamai menurut namanya, Teorema Pythagoras. Selain itu, ia juga mendirikan sekolah filsafat yang dikenal sebagai Pythagoras, yang mengajarkan bahwa realitas pada dasarnya adalah matematika, berikut artikel biografi Pythagoras.
Mitos dan Legenda
Karena kurangnya catatan sejarah yang akurat, banyak mitos dan legenda yang terkait dengan Pythagoras. Beberapa cerita menggambarkannya sebagai sosok yang memiliki kekuatan supranatural, seperti kemampuan untuk mengendalikan binatang dan melakukan mukjizat.
Salah satu legenda terkenal Pythagoras adalah bahwa ia menemukan prinsip-prinsip harmoni musik ketika mendengar bunyi palu di bengkel pandai besi. Ia menyadari bahwa berat palu yang berbeda menghasilkan nada yang berbeda dan bahwa rasio berat palu yang menghasilkan harmoni musik sesuai dengan rasio bilangan bulat sederhana.
Mitos lain tentang Pythagoras termasuk cerita bahwa ia memiliki paha emas, yang dianggap sebagai tanda keilahian, dan bahwa ia dapat mengingat kehidupan sebelumnya melalui reinkarnasi.
Meskipun banyak dari cerita ini mungkin tidak berdasar pada fakta sejarah, mereka mencerminkan pengaruh besar Pythagoras dalam imajinasi populer dan statusnya sebagai figur legendaris dalam sejarah matematika dan filsafat.
Kesimpulan