Mohon tunggu...
Gunawan Simangunsong
Gunawan Simangunsong Mohon Tunggu... Administrasi - Gunawan Simangunsong seorang Junior Asscociate di Refly Harun & Partners saat ini sedang menempuh Pascasarjana Universitas Indonesia Peminatan Hukum Kenegaraan. Untuk menghubungi bisa di gunawansimangunsong14@gmail.com

Lawyer at Refly Harun and Partners, Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pejabat Berhati Pelayan

1 Juli 2020   22:20 Diperbarui: 1 Juli 2020   22:29 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia tidak butuh pejabat yang pintar tapi tidak punya hati pelayan. Apabila pejabat tidak punya hati pelayan, yah bisa dipastikan dia tidak akan mampu memberikan kontribusi besar kepada negeri ini. Pejabat itu, harus bisa menjadi bagian dari solusi (part of solution) bukan bagian dari masalah (part of problem).

Seorang pejabat yang ideal harus memiliki sikap dan cara berpikir seorang pelayan. Sikap dan cara berpikir seorang pelayan adalah, Pertama, lebih mementingkan rakyatnya dibandingkan kepentingan pribadi, pejabat yang mementingkan rakyatnya adalah pejabat yang memfokuskan segala energi, pikiran, dan tindakan untuk kepentingan rakyatnya. 

Dia bahkan harus bisa melupakan diri sendiri atau dengan kata lain harus bisa menyangkal diri sendiri. Seorang pelayan tidak takut dan khawatir dalam menjalankan tugasnya, karena hatinya adalah untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan diri sendiri atau golongan.

Kedua, seorang pelayan berpikir bahwa pelayanan adalah kesempatan bukan kewajiban, kesempatan untuk melayani tidak dimiliki semua orang, maka seorang pejabat yang diberikan jabatan untuk melayani rakyat harus bisa melihat jabatan itu adalah kesempatan untuk melayani rakyat. Seorang pelayan tidak khawatir dan takut melayani, dia menyukai tantangan melayani dalam keadaan normal maupun tidak normal. Tuan seorang pejabat adalah rakyat, sehingga dia harus bisa memuaskan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyatnya melalui kinerja yang baik.

Begitulah menurut saya seorang pejabat ideal. Memang tidak mudah menjadi seorang pejabat berhati pelayan, karena dia melawan diri sendiri yang cenderung egois, itu udah sifat alamiah manusia. Namun sikap dan berpikir hati pelayan dapat dikembangkan dan dilatih, caranya adalah dengan mengubah cara berpikir dan cara bersikap. Sikap ini harus diuji terus menerus, sehingga memunculkan karakter yang tadi saya sampaikan di atas.

Saat ini, Indonesia sangat membutuhkan seorang pejabat yang berhati pelayan. Sebenarnya banyak orang-orang pintar di Indonesia ini, tapi masalahnya orang pintar itu biasanya tidak mau melayani, dia hanya mau dilayani. 

Parahnya lagi, kebanyakan pejabat saat ini adalah orang-orang pintar tapi tidak memiliki sikap melayani, sehingga banyak sekali pejabat yang hanya santai-santai saja ketika rakyatnya kesusahan. Wajarlah Presiden marah kepada para menterinya yang tidak punya perasaan, tidak punya empati kepada rakyat, apalagi rakyat kecil, yang untuk makan saja susah.

Kita sebenarnya sudah memiliki beberapa role model pejabat berhati pelayan, seperti Bu Risma, Pak Ganjar dan Pak BTP. Mereka adalah tipe pemimpin ideal yang dapat memberikan kontribusi besar bagi rakyat Indonesia. Sayangnya di level menteri tidak ada karakter-karakter seperti mereka. Para menteri lebih banyak santai, padahal keadaan karena pandemi ini sangat berdampak sistemik dan imbasnya paling besar kepada rakyat kecil. Harusnya menteri melakukan tindakan-tindakan yang luar biasa, tidak lagi bekerja biasa-biasa.

Pak Jokowi, walaupun saya melihat Bapak memiliki hati seorang pelayan, namun saya harus mengatakan, bahwa Bapak salah memilih menteri-menteri yang tidak memiliki sikap dan karakter yang sama seperti Bapak. Oleh karena itu, demi kepentingan rakyat Indonesia berjumlah 267 juta ini, sudah saatnya Bapak mengganti menteri yang tidak punya hati pelayan.

Jakarta, 01 Juli 2020

Gunawan Simangunsong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun