Maka tidak salah apabila Musk dengan sikap rendah hati tersebut, berhasil menjadi pengusaha yang sukses di bidang teknologi dan luar angkasa, karena di perusahaan tersebut banyak orang-orang berbakat dan pekerja keras yang sudah pasti sangat loyal terhadap perusahaan.
Begitu juga sikap rendah hati Pak Jokowi ketika meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani bergabung di kabinetnya. Pada awalnya Bu Sri tidak mau, karena akan kembali ke pekerjaannya yang lama sebagai Menteri Keuangan, disisi lain di Bank Dunia beliau sudah nyaman, maklum Bu Sri merupakan salah satu pimpinan di Bank Dunia yang memiliki fasilitas dan gaji yang besar serta tentunya pengalaman yang lebih banyak.
Namun karena Pak Jokowi dengan rendah hati dan sabar memintanya, sampai Pak Jokowi langsung menghubungi Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, maka pada akhirnya Bu Sri mau memenuhi permintaan Pak Jokowi tersebut. Coba kalau Pak Jokowi tidak mengajak Bu Sri dengan sikap rendah hati, mungkin saja saat ini kita tidak memiliki seorang Bu Mulyani yang sangat cerdas memainkan perannya dalam menata keuangan Indonesia.
Dari filosofi air kita dapat belajar bahwa apabila seorang ingin menjadi pemimpin, yah pemimpin mana pun maksud saya, mau diperusahaan, mau di pemerintahan mau di organisasi apapun, yah harus punya sikap rendah hati dan sabar.
Apabila seorang pemimpin menunjukkan sikap arogan dan sombong di depan orang lain, mana mau orang yang berbakat membantu pemimpin tersebut.
Sebaliknya apabila seorang pemimpin dengan rendah hati mengundang orang berbakat untuk membantunya, maka pemimpin tersebut akan menjadi pemersatu aliran pemikiran orang-orang yang berbakat yang akan siap membantu pemimpin tersebut.
Terakhir saya mengutip kata-kata seorang filsuf Tiongkok bernama Konfusius, dia seorang pedagogis terbesar pada zamannya namun masih memiliki sikap rendah hati seperti air dan mengatakan: “Tidak malu bertanya kepada orang yang lebih rendah”. Konfusius juga berkata “Jika ada tiga orang yang sedang berjalan bersama, pasti ada salah satu di antara mereka yang bisa dijadikan guruku”. Nah apabila kita ingin menjadi pemimpin besar sudah seharusnyalah kita meneladani filosofi air.
Jakarta, 27 Mei 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H