Mohon tunggu...
Guna Subekti
Guna Subekti Mohon Tunggu... Makeup Artist - mahasiswa

Internasional Relation

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Membingkai Papua : Analisis Pemberitaan Radio New Zealand Dalam Konflik Papua

9 Januari 2025   00:22 Diperbarui: 9 Januari 2025   00:20 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radio New Zealand (RNZ) merupakan salah satu media internasional yang sering melaporkan isu-isu terkait Papua. Dalam pemberitaannya, RNZ mengangkat berbagai aspek mengenai konflik Papua, termasuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM), aspirasi kemerdekaan, operasi militer, serta kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Radio New Zealand (RNZ) telah memainkan peran signifikan dalam meliput konflik Papua, sebuah isu yang kompleks dan sensitif di Indonesia. Sebagai lembaga penyiaran publik Selandia Baru, RNZ berkomitmen untuk menyajikan berita yang objektif dan mendalam, termasuk mengenai situasi di Papua.
RNZ dikenal karena pendekatannya yang komprehensif dalam meliput isu-isu internasional, termasuk konflik Papua. Mereka berupaya memberikan platform bagi berbagai suara, termasuk pemerintah Indonesia, kelompok pro-kemerdekaan, dan organisasi hak asasi manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang seimbang dan mendalam mengenai situasi yang terjadi.


Salah satu aspek yang sering disorot oleh RNZ adalah pelanggaran hak asasi manusia di Papua. Mereka telah melaporkan berbagai insiden yang melibatkan kekerasan dan penindasan terhadap penduduk asli Papua. Dalam artikel Committed to human rights: Indonesia says West Papua torture incident’deeply regrettable’ , RNZ menyoroti video viral yang menunjukkan penyiksaan terhadap seorang warga Papua oleh aparat keamanan, beberapa di antaranya mengenakan seragam militer. Kedutaan Besar Indonesia di Selandia Baru menyatakan penyesalan atas insiden tersebut dan menegaskan komitmennya terhadap hak asasi manusia. Sementara itu, kelompok solidaritas Papua Barat di Selandia Baru mendesak pemerintah setempat untuk menyuarakan keprihatinan kepada Indonesia dan menantang negara itu terkait kekerasan militer di Papua. Presiden Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda, juga menyerukan kunjungan PBB ke wilayah tersebut.


Pada Februari 2023, seorang pilot Selandia Baru, Phillip Mehrtens, disandera oleh kelompok bersenjata di Papua dalam artikelnya No breakthough in hostage Kiwi pilot talks heldby Papua rebels. RNZ secara intensif meliput perkembangan insiden ini, Para pemberontak mengklaim bahwa Mehrtens melanggar larangan terbang di wilayah tersebut. Meskipun telah ada beberapa upaya penyelamatan, situasi tetap rumit karena ketidakpercayaan antara militan Papua Barat dan militer Indonesia. Meski demikian, pihak TPNPB menyatakan akan melepaskan Mehrtens dengan bantuan PBB. Upaya penyelamatan pada bulan April lalu gagal dan menelan korban dari kedua belah pihak. Sementara itu, pemerintah Selandia Baru terus menyerukan penyelesaian damai dan berupaya bekerjasama dengan pihak Indonesia untuk menjamin keselamatan Mehrtens.


Sebagai lembaga penyiaran publik Selandia Baru, RNZ memiliki reputasi untuk menyajikan pemberitaan yang mendalam, termasuk dalam isu-isu hak asasi manusia, aspirasi politik, serta dinamika sosial dan ekonomi di Papua. Dalam analisis ini, penulis akan mengeksplorasi bagaimana RNZ membingkai konflik Papua melalui perspektif media sebagai resolusi konflik (media as conflict resolution), dengan menyoroti peran media dalam memitigasi ketegangan dan mempromosikan solusi damai.


Salah satu karakteristik utama pemberitaan RNZ adalah upayanya untuk memberikan ruang bagi berbagai sudut pandang. Dalam laporan mengenai konflik Papua, RNZ tidak hanya mengangkat pandangan pemerintah Indonesia tetapi juga memberikan platform kepada kelompok-kelompok pro-kemerdekaan, tokoh masyarakat Papua, serta organisasi hak asasi manusia internasional. Sebagai contoh, dalam liputan mengenai penyanderaan pilot Selandia Baru, Phillip Mehrtens, RNZ menghadirkan pandangan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sekaligus pernyataan pemerintah Indonesia dan respons diplomatik Selandia Baru.
Pendekatan ini menunjukkan upaya RNZ untuk membangun narasi yang seimbang dan komprehensif, sehingga audiens global dapat memahami konteks historis dan dinamika yang memengaruhi konflik tersebut. Dengan menyediakan ruang bagi pihak-pihak yang terlibat untuk menyampaikan pandangan mereka, media ini berkontribusi pada upaya membangun dialog dan menciptakan pemahaman yang lebih mendalam, yang merupakan prasyarat penting bagi resolusi konflik.


RNZ secara konsisten menyoroti pelanggaran hak asasi manusia di Papua, yang sering kali menjadi akar permasalahan dari konflik tersebut. Dalam beberapa artikelnya, seperti pemberitaan tentang penyiksaan warga Papua oleh aparat keamanan, RNZ tidak hanya mengkritisi tindakan tersebut tetapi juga menyerukan perlunya investigasi independen oleh organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dengan membingkai isu HAM sebagai prioritas utama, RNZ mendorong komunitas internasional untuk terlibat dalam pengawasan dan penanganan konflik di Papua.
Liputan ini penting dalam menciptakan tekanan moral dan politik terhadap aktor-aktor yang terlibat, sehingga mendorong mereka untuk mencari solusi damai. Sebagai media, RNZ tidak hanya mengedepankan pelaporan fakta, tetapi juga mengartikulasikan urgensi untuk menghormati hak-hak masyarakat Papua sebagai bagian dari resolusi konflik.


Salah satu aspek yang menonjol dalam pemberitaan RNZ adalah penekanan pada pentingnya jalur diplomasi dalam menangani konflik Papua. Dalam kasus penyanderaan Phillip Mehrtens, misalnya, RNZ menyoroti upaya pemerintah Selandia Baru untuk bernegosiasi dengan pihak-pihak yang terlibat. Media ini juga melaporkan berbagai inisiatif diplomatik, termasuk seruan dari organisasi HAM internasional agar PBB mengirimkan misi pengawasan ke Papua. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana RNZ menggunakan perannya sebagai media untuk mendorong penyelesaian konflik melalui dialog dan negosiasi, bukan melalui pendekatan militeristik. Dengan menyoroti upaya diplomasi, RNZ membangun narasi bahwa resolusi konflik yang damai dan berkelanjutan adalah solusi yang paling efektif.


RNZ juga memainkan peran penting dalam membawa isu Papua ke perhatian komunitas internasional. Dengan liputan yang mendalam dan berulang, RNZ menarik perhatian organisasi internasional, pemerintah asing, dan masyarakat global terhadap situasi yang sedang berlangsung di Papua. Liputan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran global, tetapi juga memobilisasi dukungan internasional untuk mendorong resolusi konflik yang menghormati hak-hak masyarakat Papua. Dalam konteks ini, RNZ berfungsi sebagai katalisator untuk memfasilitasi keterlibatan aktor-aktor internasional dalam menyelesaikan konflik Papua. Peran ini sangat penting, mengingat sifat konflik yang tidak hanya berdimensi lokal tetapi juga memiliki implikasi internasional, terutama terkait isu HAM dan stabilitas regional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun