Pencarian Tidak Biasa
Pernyataan lain yang tidak kalah menggelitik adalah "Bahkan dengan fitur itu HP bisa memancarkan gelombang radio dan sinyal akan terlacak."
Ini menggunakan metode apa lagi?
Peer point? SPOT Finding? Atau yang lainnya?
Ini yang bahasan selanjutnya yang saya maksud pencarian tidak biasa.
Peer point, tetap saja harus mendapatkan LAC dan CID terlebih dahulu untuk menentukan cakupan lokasi yang lebih kecil.
Termasuk juga umur (age) dari LAC dan CID tersebut.
Tidak akan mungkin satu Kabupaten Luwu menggunakan metode ini, akan sangat menyita waktu dan tenaga serta sangat tidak efektif.
Gelombang yang dipancarkan untuk mencarian sehingga bisa direspon kembali oleh telepon genggam dengan nomer didalamnya, jika sinyal tidak keluar atau bahasa teknisnya modul GSM/GPRS didalam piranti diputus tenaganya sehingga tidak bekerja, bagaimana caranya?
IMEI Catcher juga tidak memungkinkan, kembali lagi lha wong sinyal mati?
Lebih masuk akal justru menggunakan helicopter dan pencarian secara visual.
Jika kita melihat kebelakang, kisaran 2010-an awal, pada teknologi GPS ada istilah dead reckoning.
Saya mengikuti perkembangan teknologi ini, dahulu sering mencoba pada GPS Garmin 26xx, 27xx, dsb.
Adalah sebuah proses perhitungan untuk menentukan posisi saat ini dengan memperhitungkan posisi sebelumnya, kecepatan kendaraan, arah kendaraan dan bahkan yang lebih mutakhir lagi ada perhitungan perputaran roda berbanding lurus dengan jarak.
Jika pesawat atau helicopter meskipun ada jalur jelas dalam flight route, maka akan kesulitan untuk menentukan posisi yang akurat.
Atau, ada satu lagi teknologi dalam tracking system namanya logging atau data-logger.
Dalam sebuah piranti bisa melakukan perekaman posisi perjalanan kemudian akan mengirimkan seluruh perjalanan jika dan hanya jika nantinya GPRS/3D mendapatkan sinyal.
Demikian...
433
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI